Guru Pembimbing : ABDULLAH, S.Pd
NAMA KELOMPOK
1. ADE
MESRAHYANI
2. LISNAWATI
3. FITRIANI
Periodisasi dan Kronologi Sejarah
1.Periodisasi Sejarah
Sejarah
merupakan sebuah proses perjalanan waktu yang sangat luas dan panjang
areanya.Dalam rentang waktu itulah, sejarah melewati ratusan bahkan ribuan
tahun dengan melibatkan perubahan dalam kehidupan manusia yng sangat banyak.
Mengkaji semua peristiwah sejarah yang luas dan panjang secra rinci sangatlah
susah. Untuk itulah, digunakan pemisahan yang biasanya didasarkan pada momentum
tertentu.
Periodisasi diartikan sebagai pembabakan waktu
yang digunakan untuk bebagai peristiwah. Kompleksnya peristiwah yang terjadi
didalam kehidupan manusia pada setiap masa memerlukan suatu klasifikasi
berdasarkan bentuk serta jenis peristiwah tersebut. Peristiwa – peristiwah yang
telah diklasifikasi itu disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu
kejadiannya.
Periodisasi
digunakan untuk mempermudah pemahaman
dan pembahasan sejarah kehidupan manusia. Periodisasi yang dibuat oleh banyak
peneliti berakibat adanya perbedaan – perbedaan pandangan sehinggah periodisasi
sejarah bersifat subjektif yang dipengaruhi subjek permasalahan serta pribadi
penelitinya.
Sejarah juga mengenal istilah
periodisasi, yang bertugas membuat klasifikasi dari peristiwa – peristiwa
sejarah dalam tahap – tahap dan pembabakan tertentu. Periodisasi dalam sejarah
diperlukan karena penting bagi kita agar dapat engadajan tinjauan secara
menyeluruh terhadap peristiwa – peristiwa yang telah terjadi dan saing
keterhubungannya dalam berbagai aspek. Periodisasi dalam sejarah dapat
dilakukan dengan banyak klasifikasi brdasarkan sejumlah aspek dalam kehidupan
manusia, seperti perkembangan sistem politik, pemerintahan, agama dan
kepercayaan, ekonomi, dan sosial budaya.
Sistem
mata pencarian hidup dalam sejarah indonesia.
a
.Masa berburu dan meramu
b.Masa
bercocok tanam
c.Masa
bercocok tanam tingkat lanjut
d.Masa
perundagian
Periodisasi yang banyak digunakan
untuk memperoleh gambaran tentang keadan masyarakat, sistem politik, ekonomi ,
agama, dan kepercayaan suatu kerajaan digunakan pembabakan berdasarkan urutan
dinasti, seperti yang terdapat pada sejarah bangsa – bangsa di Asia.
Suatu momentum yang dapat
memberikan petunjuk adanya karakteristik dari suatu kurun waktu yang satu
berbeda dengan kurun waktu lain. Hal
itulah yang dinamakan dengan periodisasi sejarah. Contoh periodisasi sejarah
dalam masyarakat tradisional, biasanya didasarkan pada kurun waktu kekuasaan
raja.
Menurut pendapat Soekanto ,
periodisasi hendaknya berdasarkan ketatanegaraan atau bersifat politik.
Pembagian atas periodisasi yang berdasarkan kenyataan – kenyataan sedapat
mungkin harus eksak dan prkatis.
Adapun menurut sartono Kartodirjo,
periodisasi adalah deajat integrasi yang tercapai di indonesia pada masa
lampau.Menurutnya , faktor ekonomi sangat memengaruhi kontak indonesia dengan
luar negeri yang mendatangkan pengaruh kebudayaan luar , baik budayah Hindu
dari India , budaya Islam dari Asia Barat, serta budaya barat dari eropa atau
negara – negara lainnya.
Secara umum periodisasi sejarah
indonesia dikelompokan menjadi beberapa zaman, yaitu:
a.Prasejarah
/ pra – aksara ( zaman batu dan zaman logam )
b.Masuk
dan berkembangnya pengaruh budaya Hindhu – Buddha
c.
Masuk berkembangnya islam
d
Zaman kolonial
e.
Zaman pendudukan jepang
f.
Repolusi kemerdekaan
g.
Masa orde lama
h.
Masa orde baru
i.
Masa reformasi
Tujuan dibuatnya periodisasi bukan
berarti memutuskan peristiwa yang satu dengan yang lainnya. Periodisasi dilakukan atas dasar
didalam sejarah aspek kesinambungan merupakan suatu hal yang penting.
Dengan
demikian, tujuan diadakannya periodisasi ialah untuk mengadakan tinjauan
menyeluruh terhadap peristiwa – peristiwa dan saling hubungannya dengan berbagai aspeknya.
Menurut Ismaun , periodisasi
yang paling mudah adalah pembabakan yang disusun menurut urutan abad.
Namun, periodisasi yang demikian tidak
mengungkapkan corak yang khas zaman – zaman yang ditinjau. Dasuki dalam ismaun
menyatakan, misalnya dalam sejarah Eropa
Barat, ada zaman – zaman dengan nama – nama abad yang mempunyai watak – watak
tertentu , seperti abad ke- 18 dan abad ke – 19. Adapun Cellarius membagi
sejrah barat atas tiga periode, yaitu zaman kuno, zaman pengetahuan, dan zaman
modern.
2. Kronologi Sejarah
Kronologi sejarah erat kaitannya dengan
periodesasi sejarah. Kronologi sejarah diperlukan karena dalam peristiwa –
peristiwa sejarah terdiri berbagai jenis dan bentuk yang berbeda. Setiap
peristiwa perlu diklasifiksi berdasarkan jenis dan bentuk peristiwanya.
Peristiwa – peristiwa yang telah
diklasifikasikan itu lalu disusun secara runtut berdasarkan waktu kejadian
berlangsug. Secara runtut, hal ini berarti masing – masing peristiwa tersebut
disusun dari masa yang paling awal hinggah masa yang paling akhir. Tanpa konsep
kronologi ini , penyusunan peristiwa sejarah akan mengalmi kerancuan dan
dikhawatirkan bahwa peristiwa yang terjadi pada suatu masa akan masuk ke dalam
masa atau zaman yang lain. Kronologi berarti sesuai dengan urutan waktu.
Peristiwa
sejarah akan selalu berlangsug sesuai dengan urutan waktu sehinggah peristiwa
– peristiwa sejarah tidak terjadi secara
melompat – lompat urutan waktunya, atau bahkan terbalik urutan waktunya
( anakronis ). Oleh karena itulah, dalam mempelajari sejarah agar kita
mendapatkan pemahaman yang baik harus memperhatikan urutan – urutan kejadiannya
atau kronologinya.
Pemahaman sejarah yang bersifat
anakronis akan menimbulkan kerancuan bahkan akan membuat pemahaman yang keliru
tentang sejarah. Peristiwa – peristiwa sejarah yang diceritakan dan disusun
berdasarkan urutan kejadian tanpa memberi penjelasan tentang hubungan sebab
akibat antara peristiwa tersebut disebut kronik.
Begitu kompleksnya peritiwa yang terjadi
dalam kehidupan manusia pada setiap kurun, maka peristiwa tersebut terlebih
dahulu harus dikelompokan berdasarkan bentuk atau jenis tertentu ( periodesasi
). Setelah itu, barulah disusun secara kronologis ( berdasarkan urutan waktu
kejadian ).
Tujuan dibentuknya kronologi dalam sejarah
adalah gar penyusunan berbagai peristiwa sejarah dalam periodesasi tertentu
tidak tumpang tindih atau rancu dengan metode lainnya. Kronologi sejarah
berarti sesuai dengan urutan waktu kejadian dari peristiwa sejarah tersebut
sehinggah tidak berlangsung melopat – lompat. Walaupun demikian, susunan
kejadian berdasarkan urutan waktu tersebut harus tetap berkesinambungan dan
menunjukan kausalitas ( sebab – akibat
). Penyusunan peristiwa berdasarkan
urutan waktu tanpa adannya hubungan sebab – akibat dinamakan kronik,
bukan sebagai sejarah.
B.
Berpikir Sejarah Diakronik
Diakronik berasal dari kata diachronich yang terdiri atas dua kata, yaitu “ dia “
dalam bahasa latin artinnya melalui/ melampaui dan “ chronicus “ yang
artinya waktu atau “ khronos “ yang
artinnya perjalanan waktu. Diakronis, artinnya memanjang dalam waktu,
tetapi terbatas dalam ruang. Dengan demikian, diakronik dapat diartikan sebagai
suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa – peristwa sebelumnya
dan tidak berdiri sendiri atau
timbul secara tiba – tiba.
Berpikir diakronik adalah berpikir
kronologis ( urutan ) dalam menganalisis sesuatu. Kronologi dalam peristiwa
sejarah dapat membantu merekontruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan
waktu secara tepat. Selain itu, kronologi dapat juga membantu untuk
membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama tempat berbeda.
Mengurutkan peristiwa – peristiwa sejarah
sesuai dengan waktu terjadinnya adalah untuk
memprmudah kita dalam melakukan rekontruksi terhadap smua peristiwa masa
lalu degan tepat. Kronologi juga
membantu kita agar dengan mudah dapt membandingkan peristiwa sejarh yang
terjadi disutu tempat yang berbeda, tetapi dalam waktu yang sama.
Sejarah itu ilmu diakronik yang
mementingkan proses. Sejarah akan membicarakan sesuatu peristiwa tertentu yang
terjadi pada suatu tempat tertentu sesuai dengan urutan waktu terjadinnya.
Dengan pendekatan diakronik, sejarah berupannya menganalisis perubahan suatu
peristiwa dari waktu ke waktu yang
memungkinkan seseorang untuk
menilai bahwa perubahan itu terjadi sepanjang masa. Sejarawan akan
mengunakan pendekatan diakronik untuk menganalisis dampak perubahan variabel pada sesuatu
sehingga memungkinkan sejarawan untuk menafsirkan mengapa keadaan tertentu berkembang
dan berkelanjutan.
Konsep diakronik melihat bahwa peristiwa
dalam sejarah mengalmi perkembangan dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses
inilah, manusia dapat melakukan perbandingan dan mmelihat perkembangan sejarah
kehidupan masyarakatnya dari zaman ke zaman berikutnya.
Dalam diakronik perlu dicermati hal
berikut :
1.Dalam konsep berpikir diakronik,
mempelajari kehidupan sosial secara memanjang berdimensi waktu.
2. Konsep berpikir diakronik memandang
masyrakat sebagai suatu yang terus bergerak
dan memiliki hubungan kausalitas atau sebab akibat.
3. Menguraiakan proses trnsformasi yang
terus berlangsung dari waktu ke waktu masyarakat secara berkesinambungan.
4.
Menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis.
5.
Digunakan dalam ilmu sejarah.
C.
Berpikir Sejarah Sinkronik
Sinkronik,
artinnya meluas dalam ruang ,
teapi terbatas dalam waktu.Sinkronik bisa menggunakan pendekatan ilmu – ilmu
sosial lain.Lebih lengkapnya dapat dijelaskan bahwa konsep sinkronik dalam
sejarah adalah bagaimana mempelajari atau mengkaji, pola – pola , gejala, dan
karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu.
Secara umum sinkronik mempunyai ciri – ciri
sebaga berikut :mengkaji peristiwa sejarah yanng terjadi pada masa tertentu;
menitikberatkkan kajian peristiwa pada pola – pola, gejala, dan karakter;
bersifat horizontal; tidk ada konsep perbandingan ; cakupan kajian lebih
sempit; kajiaanya sangat sistematis ; serta sifat kajian lebih serius dan
mendalam.
Ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ini
saling berhubungan. Dengan berpikir sinkronik, ilmu sejarah berusaha menu
njukan korelasi antra satu ilmu ( sejarh ) dengan berbagai ilmu – ilmu sosial
lainnya.
Adapun dalam cara berpikir sinkronik
perlu dicermati hal – hl berikut .
1.Kerangka
berpikir sinkronik mengamati kehidupan sosial secara luas berdimensi ruang.
2. Konsep berpikir sinkronik memandang
kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang tersetruktur dn saling
berkaitan diantara unit yang ada.
3. Mengurikan kehidupan masyarakat
secara deskriftif dengan menjelaskan bagian per bagian.
4. Menjelaskan stuktur dan fugsi dari setiap
unit dalam kondisi statis.
5. Digunakan oleh ilmu sosial, seperti
geografi , sosiologi , politik , ekonomi, antropologi , dan arkeologi.
KESIMPULAN
Berpikir biapronik adalahberpikir
kronologis (rutan) dalam menganalisis sesuatu. Kronologis adalah catatan
kejadian – kejadian yang di urutkan sesuai dengan waktu kejadiannya. Kronologi
dalam peristiwa sejarah dapat membantu erekrontruksi kembali suatu pristiwa
berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk
membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang
terkait peristiwanya.
Singkronik, artinya meluas dalam
ruang, tetapi terbatas dalam waktu. Pendekatan singkronik biasa di gunakan
dalam ilmu – ilmu sosisal. Singkronik lebih menekankan pada struktur, artinya
meluas dalam ruang.
DAPTAR PUSTAKA
Buku siswa aktif dan kreatif belajar sejarah kelas x halaman
33-39
0 komentar:
Posting Komentar