FADLAN
RIADHI SIREGAR
WARDATUL
UYUNI
MUHAMMAD
AQSHAL MAULANA
Guru
Pembimbing : Abdullah, S.Pd
A.
Karakteristik Sejarah
1.
Sejarah terkait dengan
masa lampau, materi pokok pembelajaran sejarah adalah produk masa kini dalam
bentuk rekontruksi peristiwa-peristiwa masa lampau berdasarkan sumber-sumber
yang ada.
2.
Sejarah bersifat
kronologi
Artinya, dalam
mengorganisasikan materi pembelajaran harus berdasarkan urutan waktu kejadian.
3.
Dalam sejarah dapat 3
unsur pokok yaitu manusia, ruang, dan waktu. Oleh karena itu, sejarah erat
hubungannya dengan konsel 5W+1H yaitu dari pertanyaan-pertanyaan what(apa),
who(siapa), when (kapan), where(dimana), why(mengapa), dan How (bagaimana).
B.
Sejarah sebagai ilmu
Artinya
sejarah merupakan pengetahuan masa lampa disusun secara sistematis dan memiliki
metode pengkajian ilmiah untuk mendapatkan suatu kebenaran.
Metode
sejarah bersifat terbuka dan hanya tunduk pada fakta .
1. Empiris,
yaitu dengan fakta dan bukti yang jelas
dan kebenarannya dan dipertanggungjawabkan
2. Objektivitas,
yaitu manusia yang berperan dan terlibat dalam sejarah
3. Metode
yaitu cara yan disusun sistematis untuk mempermudah masalah
4. Generalisasi
yaitu para sejarahwan menyimpulkan suatu kejadian berdasarkan pemiiran yang
rasional.
Contoh Sejarah Sebagai
Ilmu:
1.Teori
Terbentuknya Benua, yaitu dulu Benua masih menjadi satu yang dinamakan Pangea
dan memisahkan diri membentuk benua seperti sekarang.
2. Teori terbentuknya Bumi dan Alam Semesta yaitu,
menurut pendapat ahli, bumi dan alam semesta terbentuk karena suatu ledakan
besar yang dinamakan Teori Big Bang.
C.
Sejarah sebagai kisah
Sejarah
sebagai kisah (history as a narrative) adalah berupa narasi yang telah disusun
dari memory atau ingatan, dan kesan atau tafsiran sejarahwan terhadap kejadian
atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau. Sejarah
sebagai kisah (history reite), dapat diartikan sebagai rekontruksi peristiwa
masa lampau oleh manusia masa kini melalui berbagai fakta dan penafsiran.
Dengan
kata lain, sejarah sebagai kisah adalah kejadian masa lalu yang diungkapkan
kembali berdasarkan penafsiran dan interprestasi yang dapat di
pertanggungjawabkan.
Sejarah
sebagai Kisah juga memiliki sifat/karakteristik, antara lain sebagai berikut :
1. Subjektif yaitu berdasarkan ingatan
masa lalu seseorang/pendapat masing-masing seseorang
2. Sarana untuk mengungkapkan
kembali sejarah
Contoh Sejarah Sebagai Kisah:
1.
Kisah Pangeran Diponegoro melawan Kolonialisme Belanda, yaitu sering juga
disebut Perang Diponegoro.
D.
Sejarah sebagai peristiwa
Sejarah
sebagai peristiwa diartikan sebagai perstiwa masa lampau manusia yang
benar-benar terjadi (history realita) sehingga hanya terjadi satu kali saja,
yaitu pada saat kejadiannya sedang berlangsung. Peristiwa tersebut tidak mungkin
terjadi lagi pada masa-masa sejarahnya .
Setiap
peristiwa yang terjadi akan berbda dengan peristiwa sebelumnya kalaupun
peristiwannya sejenis, namun waktu dan tempat serta pelaku sejarahnya berbeda.
Sering juga ada istilah sejarah betulang, sebetulnya yang berulang bukan
persitiwannya, melainkan gejala dari peristiwa itu yang berulang.
Sejarah
sebagai perstiwa maksudnya peristiwa sejarah ditempatkan sebagai fakta,
kejadian, dan kenyataannya yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Sejarah
sebagai peristiwa memiliki sifat/karakteristik yaitu sebagai berikut .
1. Objektif,
yaitu sejarah berdasarkan hasil kumulatif / gabungan dari beberapa pendapat
para sejarahwan yang bersifar fakta dan berdasarkan bukti yang jelas.
2. Empiris
yaitu berdasarkan data yang sebenarnya
1.
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI yaitu pada saat Presiden Soekarno
membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agusutus 1945.
2.
Peristiwa Rengasdengklok yaitu peristiwa diculiknya Ir.Soekarno dan
Drs.Moh.Hatta oleh golongan muda karena perbedaan pendapat antara golongan muda
dan golongan tua.
E.
Sejarah sebagai seni
Tokoh
pengantar sejarah sebagai seni adalah George Macaully Travelyan. Dithley
menambahkan bahwa pemahaman dengan cara imajinatif mampu menjadikan fakta
sejarah lebih hidup dan lebih berarti . Itulah sebabnya, menurut George
Macaully Travelyan dalam penulisan kisah sejarah harus menggunakan bahasa yang
indah. Komunikatif, menarik, dan isinya mudah dimengerti.
Sejarah
sebagai seni memiliki sifat/karakteristik sebagai berikut.
1. Intuisi,
yaitu mengetahui secara langsung kejadian sejarah
2. Imajinasi,
yaitu sejarahwan harus bisa menggambarkan/membayangkan peristiwa yang terjadi
3. Emosi,
yaitu ungkapan perasaan sejarahwan untuk menghadirkan peristiwa sejarah yang
seolah olah dapat dirasakan dan terjadi
4. Gaya
bahasa, yaitu bahasa kiasan yang dipakai sejarahwan untuk memperindah tulisan
sejarah
Contoh Sejarah Sebagai
Seni:
1. Seni pahat / relief di Candi
Borobudur, yaitu ukiran indah yang berbentuk patung dalam dinding
DAFTAR
PUSTAKA
Buku cetak lintas minat sejarah kelas X, sejarah sebagai seni,
ilmu, kisah, dan
peristiwa Bab II
Ismaun, 1996, Pengantar Ilmu Sejarah Secara Efektif .
Jakarta:Depdiknas
Contoh-contoh gambar, http://allaboutdreamsite.blogspot.com/2016/09/definisi-sejarah-sebagai-peristiwa-ilmu_9.html
0 komentar:
Posting Komentar