Nama Guru : Abdullah
Nama Kelompok : Afrida Sara
: Fitri ramadini
Kerajaan islam Di nusantara
Berbicara tentang sejarah, maka pikiran kita akan diajak mengingat kembali masa lalu khususnya sejarah Indonesia. Salah satu jejak sejarah Nusantara adalah mengenai Kerajaan Islam di Indonesia.
Nama Kelompok : Afrida Sara
: Fitri ramadini
Kerajaan islam Di nusantara
Berbicara tentang sejarah, maka pikiran kita akan diajak mengingat kembali masa lalu khususnya sejarah Indonesia. Salah satu jejak sejarah Nusantara adalah mengenai Kerajaan Islam di Indonesia.
Seperti yang kita tahu pada awalnya
kepercayaan di Indonesia dibagi menjadi tiga, yakni Animisme, dinamisme serta
totemnisme. Namun setelah Islam masuk di Indonesia, kepercayaan tersebut mulai
memudar. Kini Islam menjadi kepercayaan yang paling banyak dianut oleh
masyarakat Indonesia. Masuknya Islam di Indonesia tidak terlepas dari peran
para ulama dan pedagang muslim hingga terbentuklah berbagai Kerajaan Islam di
Indonesia.
Jejak-jejak adanya persebaran Islam di
tanah air pun sudah banyak kita jumpai, salah satunya yakni berbagai Jejak
Kerajaan Islam di Indonesia. Terdapat 12 Kerajaan yang bercorak Islam pada
zaman dahulu. Rincian berbagai fakta mengenai Kerajaan Islam di Indonesia
beserta peninggalannya dirangkum sebagai berikut :
Kerajaan-Kerajaan
Islam Di Indonesia
Salah satu bukti masuknya Islam di
Indonesia adalah adanya Kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut
tersebar diseluruh penjuru negeri yang menandakan bahwasanya persebaran Islam
telah menyebar ke seluruh Nusantara sedari dulu. Berikut nama Kerajaan Islam di
Indonesia beserta nama rajanya :
a. Kerajaan Samudera Pasai
Pada abad ke 13 M berdidirlah Kerajaan
Samudera Pasai. Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al Saleh. Letak
kerajaan Samudera Pasai sendiri berada di Aceh Utara tepatnya di kabupaten
Lhokseumawe. Pada tahun 1326 ketika Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh
Sultan Malik Al Tahir, diberlakukanlah koin emas sebagai mata uang kerajaan
Samudera Pasai.
b. Kerajaan Aceh Darusaalam
Kerajaan ini berdiri pada tahun 1514
yang dipimpin oleh Sultan Ibrahim. Beliau merupakan raja pertama Kerajaan Aceh
Darusalam yang memimpin selama 10 tahun. Kerajaan ini terletak di daerah yang
sekarang disebut dengan nama Aceh Besar. Kerajaan Aceh berjaya pada tahun
1607-1636 dibawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda.
c. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak
merupakan Kerajaan Islam pertama pulau Jawa yang berdiri pada tahun 1478 yang
dipimpin oleh Raden Patah. Tahun 1507 Raden Patah digantikan oleh putranya
yakni Pati Unus yang mendapat julukan sebagai Pangeran Sabrang Lor. Julukan
tersebut diberikan karena keberaniannya melawan Portugis di Malaka.
d. Kerajaan Islam Pajang
Didirikan oleh sosok
yang namanya cukup familiar yakni Jaka Tingkir atau Sultan Adi Wijaya pada
tahun 1568. Setelah kematiannya pada tahun 1582, ditunjuklah putranya yang
bernama Pangeran Benowo untuk menggantikannya. Hingga kehancuran pun terjadi
saat Pengeran Benowo menyerahkan tahta kepada saudara angkatnya yang bernama
Sutowijoyo.
e. Kerajaan Islam Mataram
Didirikan oleh
Sutowijoyo pada tahun 1586. Kerajaan ini terletak di Kotagede, sebelah tenggara
Kota Yogyakarta. Setelah wafatnya Sutowijoyo pada tahun 1601, dipilihlah Mas
Jolang atau Panembahan Seda ing Krapyak. Kerajaan Islam Mataram mengalami masa
kejayaan pada masa pemeritahan Mas Rangsang atau Sultan Agung.
f. Kerajaan Islam Cirebon
Kerajaan Islam Cirebon
berdiri pada tahun 1522 oleh Raden Fatahillah. Pada masa kepemimpinanya
kerajaan mengalami masa kejayaan. Setelah wafatnya Raden Fatahilllah pada tahun
1570, dipilihlan Pangeran Pasarean putranya untuk memimpin. Pada masa
kepemimpinannya Kerajaan Islam dibagi menjadi dua yakni Kasepuhan dan Kanoman.
g. Kerajaan Islam Banten
Didirikan oleh
Hasanuddin pada tahun 1552 di Banten. Pada masa kepemimpinannya Kerajaan Banten
mengalami masa kejayaan. Setelah Hasanuddin wafat kemudian digantikan oleh
putranya yang bernama Pangeran Yusuf. Kemunduran Kerajaan Banten terjadi pada
masa kepemimpinan Sultan Abdul Muffakir.
h. Kerajaan Islam Banjar
Kerajaan Islam Banjar
didirikan oleh Raden Samudra pada tahun 1520. Letak Kerajaan ini ialah di
provinsi Kalimantan. Di Kerajaan Islam Banjar terdapat tokoh ulama yang sangat
termashur yang bernama Syeh Muhammad Arsyad al-Banjari. Setelah wafatnya
Raden samudra, tahta Kerajaan pun digantikan oleh Sultan Rahmatullah
(1545-1570).
i. Kerajaan Sukadana atau TanjungPura
Kerajaan Tanjungpura dipimpin pertama
kali oleh Sultan Muhammad Zainuddin dari tahun 1665 hingga 1724. Sedangkan
Gusti Kesuma Matan atau Giri Mustika atau Sultan Muhammad Syaifuddin/Raden
Saradipa/Saradewa merupakan raja terakhir yang memimpin Kerajaan Islam Sukadana
atau Tanjungpura..
j. Kerajaan Islam Ternate
Kerajaan Islam Ternate
didirikan oleh Sultan Marhum. Keberadaan Kerajaan ini adalah di Maluku Utara.
Di Maluku sendiri terdapat 4 Kerajaan yaitu Ternate, Tidore, Obi, dan Bacan.
Dari keempat Kerajaan tersebut Ternate dan Tidore merupakan Kerajaan yang berkembang
cepet karena sumber rempah-rempah yang sangat besar.
Banyak para saudagar yang datang untuk
melakukan perdagangan di Kerajaan Ternate, dan selain bertransaksi perdagangan
mereka juga menyebarkan agama islam. Setelah Sultan Mahrum wafat digantikan
oleh Sultan Harun. Sultan Harun kemudian digantikan oleh putranya yang bernama
Sultan Baabullah.
Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah, Kerajaan ini mencapai
puncak kejayaannya. Sultan Baabulah kemudian meninggal pada tahun 1583. Tampu
kekuasaan kemudian digantikan putanya yang bernama Sahid Barkat. Kerajaan
Ternate mengalami kemunduran karena tidak mampu melawan Spanyol dan VOC.
Kerajaan Islam Tidore
Berdiri pada tahun 1801 yang dipimpin oleh raja Muhammad Naqil. Kerajaan
Islam Tidore terletak di sebelah selatan Kerajaan Ternate Agama islam menjadi
agama resmi Kerajaan Tidore dan disahkan oleh raja Tidore ke-11 yaitu Sultan
Djamalludin berkat dakwah dari Syekh Mansur dari Arab.
Kerajaan Tidore menjadi pusat
perdagangan karena banyaknya bangsa Eropa yang melakukan transaksi perdagangan.
Bangsa tersebut seperti Spanyol, Portugis dan Belanda. Kerajaan
Islam Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Nuku
(1780-1805 M).
l. Kerajaaan Islam Makassar
Terdapat beberapa
Kerajaan yang berada di Sulawesi Selatan yaitu Kerajaan Gowa, Bone, Waju,
Luwu, Tallo, dan Soppeng. Diantara kerajan tersebut yang berkembang sangat
pesat hanya Kerajaan Gowa dan Tallo saja. Hal tersebut dikarenakan letak Gowa
dan Tallo yang berada ditengah jalur pelayaran yang strategis. Oleh
karena itu raja kedua Kerajaan maju itu memutuskan untuk bergabung dan
mendirikan Kerajaan Islam Makassar dengan raja pertamanya adalah Sultan
Alauddin.
Kerajaan Islam Makassar ini gemar
menyebarkan dakwah Islam. Masa puncak kejayaan Kerajaan Islam Makassar ini
ialah pada saat pemerintahan Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin adalah
cucu dari Sultan Alauddin.
a. Kerajaan Samudera Pasai
Jejak sejarah dari Kerajaan Samudera
Pasai terdiri dari berbagai macam benda. Peninggalan tersebut adalah Cakra
Donya , Naskah Surat Sultan Zainal Abidin , Makam Sultan Malik al
Saleh, Makam Zain al-Abidin Malik az-Zahir, stempel Kerajaan Samudra
Pasai, Makam Ratu Al-Aqla.
b. Kerajaan Aceh Darussalam
Salah satu peninggalan paling terkenal
yang ditinggalkan oleh Kerajaan Aceh Darussalam adalah Masjid Raya
Baiturrahman. Peninggalan lainnya berupa Benteng Indrapatra, Gunongan, Makam
Sultan Iskandar Muda, Mariam Kerajaan Aceh Darussalam, dan uang emas Kerajaan
Aceh Darussalam.
c. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak meninggalkan berbagai
benda peninggalan prasejarah. Peninggalan bersejarah tersebut ialah yaitu
Masjid Agung Demak, Pintu Bledek, Soko Tatal dan Soko Guru, Bedug, Kentongan,
Situs Kolam Wudhu, Makrusah, Dampar Kencana, Piring Campa.
d. Kerajaan Islam Pajang
tidak jauh berbeda dengan Kerajaan Islam
yang lainnya, Kerajaaan Pajang juga menyisakan peninggalan sebagai jejak
sejarah. Peninggalan tersebut berupa Masjid Laweyan, Makam para bangsawan,
Bandar Kabanaran, Pasar Lweyan, dan Kesenian batik
e. Kerajaan Islam Mataram
Jika sebagian besar peninggalan sejarah berupa bangunan atau pun kitab.
Kali ini ada yang sedikit berbeda dengan peninggalan Kerajaan Mataram yaitu Kue
Kipo. Selain itu terdapat peninggalan lain yang berupa Sastra Gendhing karya
dari sultan Agung, Tahun Saka, Kerajinan perak, Kalang Obong, Kue Kipo, Batu
Datar, Pakaian kyai Gundhil, Gapura Makan Kotagede.
f. Kerajaan Islam Cirebon
Peninggalan Bersejarah dari Kerajaan Islam Cirebon kebanyakan berupa
bangunan keraton. Diantaranya yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton
Kacirebonan. Selain itu terdapat Masjid Sang Cipta Rasa serta Masjid Jami
Pakuncen. Terdapat beberapa Makam serta Benda Pusaka.
g. Kerajaan Islam Banten
Terdapat berbagai
jenis peninggalan Kerajaan Islam Banten. Peninggalan bersejarah dari Kerajaan
Islam Banten berupa adalah Masjid Agung Banten, Istana Keraton Kaibon
Banten, Istana Keraton Surosowan Banten, Benteng Speelwijk, Danau
Tasikardi, Vihara Avalokitesvara, Meriam Ki Amuk, Mahkota Binokasih, Keris
Penunggul Naga, Keris Naga Sasra.
h. Kerajaan Islam Banjar
Berbeda dengan
peninggalan bersejarah Kerajaan lainnya. Kerajaan Islam Banjar lebih sedikit meninggalkan
benda bersejarah. Peninggalan tersebut adalah Candi Agung Amuntai dan Masjid
Sultan Suriansyah.
i. Kerajaan Sukadana atau Tanjungpura
Sama halnya dengan
Kerajaan Islam Banjar, Kerajaan Sukadana pun hanya meninggalkan satu
peninggalan sejarah. Kerajaan Islam Sukadana atau Tanjungpura meninggalkan
Negeri Batu. Negeri Batu sendiri merupakan makam tua di kota yang pernah
ditempati Kerajaan Sukadana.
j. Kerajaan Islam Ternate
Peninggalan bersejarah
Kerajaan Islam Ternate terdiri dari berbagai macam bangunan dan senjata.
Peninggalan berupa bangunan adalah Istana Sultan Ternate, Masjid Jami Sultan
Ternate, Makam Tua, tempat berdoa, singgasana. Selain itu yaitu tombak, pedang,
senapan, tameng serta tulisan Raja dalam bahasa Arab.
k. Kerajaan Islam Tidore
Kerajaan islam Tidore banyak
meninggalkan peninggalan berupa makanan tradisional. Makanan tersebut adalah
Lapis Tidore, Kue Bilolo, Kue Kale-kale, Kue Abu, Popeda. Selain makanan,
terdapat juga peninggalan berupa Benteng Torre dan Tahula serta Istana Kie,
l. Kerajaan Islam Makassar
Peninggalan bersejarah
Kerajaan Islam Makassar banyak berupa bangunan serta kompleks pemakaman.
Peninggalan tersebut adalah Benteng Ford Ratterdam, Batu
Pallantikang, Masjid Katangka, Kompleks Makam Katangka, Makam Syekh Yusuf.
Itulah tadi pemaparan
mengenai Kerajaan Islam di Indonesia. Dengan mereview kembali ingatan kita
mengenai sejarah, terutama sejarah Islam diharapkan mampu menambah keimanan dan
kecintaan kita terhadap ilmu agama. Jika para pendahulu sudah berusaha keras menanamkan
nilai-nilai Islam, maka kita tinggal melanjutkan perjuangan mereka.
Selain itu dengan mengetahui peninggalan
sejarah para pendahulu, alangkah lebih baik jika kita menjaga dan melestarikan
peninggalan tersebut baik yang berupa benda maupun kebudayaan. Jadikan
peninggalan tersebut aset bangsa yang harus dijaga agar generasi selanjutnya
masih berkesempatan untuk menikmatinya.
Kesimpulan
Selain itu dengan mengetahui peninggalan sejarah para pendahulu, alangkah lebih baik jika kita menjaga dan melestarikan peninggalan tersebut baik yang berupa benda maupun kebudayaan. Jadikan peninggalan tersebut aset bangsa yang harus dijaga agar generasi selanjutnya masih berkesempatan untuk menikmatinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.romadecade.org/kerajaan-islam-di-indonesia/#!
Selain itu dengan mengetahui peninggalan sejarah para pendahulu, alangkah lebih baik jika kita menjaga dan melestarikan peninggalan tersebut baik yang berupa benda maupun kebudayaan. Jadikan peninggalan tersebut aset bangsa yang harus dijaga agar generasi selanjutnya masih berkesempatan untuk menikmatinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.romadecade.org/kerajaan-islam-di-indonesia/#!
0 komentar:
Posting Komentar