Kamis, 19 April 2018

KEDATANGAN JEPANG DIINDONESIA


SMAN 3 BANGKO PUSAKO
KLS X IPA 1
Nama Kelompok                   :
1.       Chaidir Ravendi
2.       Kholijah
3.       Amdoco Sutejo
4.       Arya Prasetyo
5.       Yuli Hartati
6.       Yogi Pratama

KEDATANGAN JEPANG DIINDONESIA
          Awal mula ekspansi Jepang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan Jepang akan minyak bumi untuk keperluan perang. Menipisnya persediaan minyak bumi yang dimiliki oleh Jepang untuk keperluan perang ditambah pula tekanan dari pihak Amerika yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang. Langkah ini kemudian diikuti oleh Inggris dan Belanda. Keadaan ini akhirnya mendorong Jepang mencari sumber minyak buminya sendiri.
Pada tanggal 1 Maret 1942, sebelum matahari terbit, Jepang mulai mendarat di tiga tempat di Pulau Jawa, yaitu di Banten, Indramayu, dan Rembang, masing-masing dengan kekuatan lebih kurang satu divisi. Pada awalnya, misi utama pendaratan Jepang adalah mencari bahan-bahan keperluan perang. Pendaratan ini nyatanya disambut dengan antusias oleh rakyat Indonesia. Kedatangan Jepang memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh kebencian terhadap pihak Belanda. Tidak adanya dukungan terhadap perang gerilya yang dilakukan oleh Belanda dalam mempertahankan Pulau Jawa ikut memudahkan pendaratan tentara Jepang. Melalui Indramayu, dengan cepat Jepang berhasil merebut pangkalan udara Kalijati untuk dipersiapkan sebagai pangkaan pesawat. Hingga akhirnya tanggal 9 Maret tahun Showa 17, upacara serah terima kekuasaan dilakukan antara tentara Jepang dan Belanda di Kalijati.
Sikap Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik simpati rakyat Indonesia. Dan kemenangan Jepang atas perang Pasifik digembor-gemborkan sebagai kemenangan bersama, yaitu kemenangan bangsa Asia. Saat tentara Jepang hendak mendarat di Indonesia, Pemerintah Jepang mengeluarkan slogan-slogan : ”India untuk orang India, Birma untuk orang Birma, Siam untuk orang Siam, Indonesia untuk orang Indonesia.” Jepang juga memberikan janji kemerdekaan “Indonesia shorai dokuritsu”, dan membiarkan bendera Indonesia dikibarkan. Bahkan sebelum Jepang mendarat di Pulau Jawa, siaran Tokyo sering menyiarkan lagu kebangsaan Indonesia. Tindakan lain yang dilakukan oleh Jepang adalah melakukan pelarangan terhadap penggunaan bahasa Belanda. Sejak itulah bahasa Indonesia ikut berkembang dengan pesat. Keadaan sebelum kedatangan Jepang juga dikisahkan sebagai berikut :

 ….Kalau malam, di radio, disiarkan siaran-siaran radio Jepang yang berbahasa Indonesia, menganjurkan supaya rakyat Indonesia berontak, sebelum Jepang mendarat. Dalam propaganda itu mereka mengatakan Jepang datang bukan untuk menjajah Indonesia melainkan memerdekakan bangsa Indonesia. 
  Setelah kedatangannya ke Indonesia, tentara ke 16 sebagai perwakilan pemerintah militer Jepang di Indonesia membentuk suatu badan propaganda yang disebut dengan Sendenbu. Badan ini berfungsi untuk mendukung pergerakan Jepang di Indonesia. Melalui badan ini pula, “Gerakan 3A” dipropagandakan, yaitu:
Jepang Cahaya Asia
Jepang Pemimpin Asia
Jepang Pelindung Asia


Sejarah Kedatangan jepang diindonesia

Kedatangan Jepang ke Indonesia di latar belakangi oleh :
Pada tanggal 7 Desember 1941 terjadi pengeboman Jepang ke pangkalan militer Amerika Serikat di Asia Timur Raya (Perang antara Jepang dengan negara-negara barat : Inggris,Belanda dan AS)
Proses Kedatangan Jepang ke Indonesia :
Serangan Jepang juga di arahkan ke Indonesia ,serangan terhadap Indonesia muncul dari utara dan timur .Serangan ke Indonesia tersebut bertujuan untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang seperti : minyak tanah,timah dan almunium .Sebab ,persediaan minyak di Indonesia di perkirakan dapat mencukupi kebutuhan jepang selama Perang Pasifik .
Pada tanggal 11 Januari 1942 Jepang menduduki daerah minyak dengan mendarat di Tarakan Kalimantan Timur,di lanjutkan ke Balikpapan,Pontianak,Samarinda dan Banjarmasin
Pada tanggal 16 Februari 1942 Jepang menduduki Palembang ,setelah daerah-daerah di luar di kuasai ,Jepang memusatkan perhatiannya untuk menguasai tanah jawa sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda dan pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang mendarat di Pulau Jawa (Teluk Banten,Indramayu dan Banjarnegara) di bawah pimpinan Letjen Hitoshi Immamura
Untuk menghadapi tentara Jepang ,Belanda pernah membentuk Komando Gabungan Tentara Serikat yang di sebut ABDACOM (American British Dutch Australian Command) yang bermarkas di Lembang .
Dalam upaya menguasai tanah Jawa ,telah terjadi pertempuran di laut Jawa ,yaitu Tentara Jepang dengan Angkatan Laut Belanda di bawah pimpinan Laksamana Karel Doorman .Dalam pertempuran ini Laksamana Karel Doorman dan beberapa kapal Belanda berhasil di tenggelamkan oleh tentara Jepang
Meskipun Belanda sudah mempersiapkan diri yaitu : berupa gabungan tentara ABDACOM di tambah satu Kompi Akademi Militer Kerajaan dan Korps Pendidikan Perwira Cadangan di Jawa Barat ,di Jawa Tengah di siapkan 4 batalion infanteri ,dan di Jawa Timur 3 batalion pasukan bantuan Indonesia dan 1 batalion marinir serta di bantu oleh Inggris dan Amerika ,walaupun demikian tentara Jepang mendarat di Jawa dengan sangat besar ,sehingga pasukan Belanda tidak mampu memberikan perlawanan .
Pasukan Jepang dengan cepat menyerbu pusat-pusat kekuatan tentara Belanda di Jawa . Tanggal 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang . Tentara jepang terus bergerak ke Selatan dan menguasai kota Buitenzorg (Bogor) ,dengan mudah kota-kota lain juga jatuh ke tangan Jepang
Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda/Sekutu menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang yang di wakili Letjen Hitoshi Immamura. Penandatanganan ini di laksanakan di Kalijati,Subang
Dengan demikian berakhirlah penjajahan Belanda di Indonesia ,kemudian Indonesia berada di bawah pendudukan tentara Jepang
Keinginan Jepang menguasai Indonesia karena Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat di manfaatkan untuk pengembangan industri Jepang,di samping itu ,juga terdorong oleh ajaran yang berkaitan dengan Shintoisme ,khususnya tentang Hakko Ichiu ,yakni ajaran tentang kesatuan kelurga umat manusia ,ajaran ini di terjemahkan bahwa tentara Jepang sebagai negara maju bertanggung jawab untuk membentuk kesatuan keluarga umat manusia dengan memajukan dan mempersatukan bangsa-bangsa di dunia termasuk Indonesia. Ajaran tersebut menyatakan bahwa bangsa Jepang dan Indonesia serumpun
Selamat datang ‘Saudara Tua”
Kedatangan Jepang di Indonesia di sambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia . Jepang di elu-elukan sebagai “Saudara Tua” yang di pandang dapat membebaskan dari kekuasaan Belanda .
Tentara Jepang mempropagandakan bahwa kedatangannya ke Indonesia untuk membebaskan rakyat dari cengkraman penjajahan bangsa barat ,Jepang juga akan membantu memajukan rakyat Indonesia ,melalui program Pan-Asia Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat Asia .Untuk meneguhkan propagandan Pan-Asia ,Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang di beri nama “GERAKAN TIGA A”
Jepang membentuk Pemerintahan Militer
Pemerintahan jepang di Indonesia kemudian membentuk pemerintahan Militer di seluruh kepulauan wilayah Indonesia bekas Hindia belanda itu wilayahnya di bagi menjadi 3 wilayah Pemerintahan Militer ;
1.      Pemerintahan Militer Angkatan Darat
Tentara ke 25 (Toni Shudan ) untuk Sumatera ,pusatnya di Bukit Tinggi
2.      Pemerintahan Militer Angkatan Darat
Tentara ke 16 (Asamu Shudan) untuk Jawa dan Madura ,pusatnya di Jakarta di tmbah angkatan laut (Dai Ni Nankekantai)
3.      Pemerintahan Militer Angkatan Laut
Yaitu Armada Selatan kedua untuk daerah Kalimantan,Sulawesi,dan Maluku,pusatnya di Makasar .
Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan yang sangat penting,waktu itu masih di berlakukan pemerintahan sementara .Berdasarkan Osamu Seirei (Undang-undang yang di keluarkan oleh Panglima Tentara ke 16) yang berisi ketentuan :
1.      Jabatan Gubernur Jenderal pada masa Hindia Belanda di hapuskan dan segala kekuasaan yang dahulu di pegangnya di ambil alih oleh panglima tentara Jepang di Jawa
2.      Para penjabat pemerintah sipil beserta pegawainya di masa Hindia belanda tetap di akui kedudukannya ,asalkan memiliki kesetiaan terhadap tentara pendudukan Jepang
3.      Badan-badan pemerintah dan undang-undang di masa Belanda tetap di akui secara sah untuk sementara waktu,asalkan tidak bertentangan dengan aturan pemerintahan militer Jepang
Adapun pemerintahan susunan militer Jepang adalah
1.      Panglima tentara (GUNSHIREKAN) , kemudian di sebut Panglima Tertinggi (SEIKO SHIKIKAN) Sebagai pucuk pimpinan . Panglima tentara pertama di jabat oleh Letjen Hitoshi Immamura.
2.      Kepala Pemerintahan Militer (GUNSEIKAN) .Kepala staf pertama adalah Mayor Jenderal Seizaburo Okasaki .di Kantor Pusat di sebut GUNSEIKANBU ,terdapat 4 BU (semacam departemen) yaitu :
Somobu (Departemen Dalam Negeri
Zaimubu (Departemen Keuangngan)
Sangvobu (Departemen Perusahaan,Industri dan Kerajinan tangan atau usurusan Perekonomian
Kotsubu (Departemen Lalu Lintas)
Shihobu (Departemen Kehakiman)
3.      Koordinator Pemerintah dengan tugas memulihkan ketertiban dan keamanan atau semacam gubernur(GUNSEIBU) ,meliputi :
Jawa Barat     : Pusatnya di Bandung
Jawa Tengah  :Pusatnya di Semarang
Jawa Timur    : Pusatnya di Surabaya
Di tambah dua daerah istimewa (kochi) yakni Yogyakarta dan Surakarta
Jepang membentuk Pemerintahan Sipil
Untuk mendukung kelancaran pemerintahan pendudukan Jepang yang bersifat militer ,Jepang juga mengembangkan pemerintahan sipil .Pada bulan Agustus 1942 ,pemerintahan militer berusaha meningkatkan sistem pemerintahan antara lain :
Mengeluarkan UU No 27 tentang pemerintahan daerah
Dimantapkan dengan UU No 28 tentang pemerintahan shu serta tokubetsushi
Menurut UU No 28 ,pemerintah daerah tertinggi adalah shu (keresidenan) .Seluruh pulau   Jawa dan Madura kecuali Kochi Jogyakarta dan Kochi Surakarta di bagi menjadi daerha-daerah shu (keresidenan) ,Shi (kotapraja),Ken (kabupaten),Gun (kawedanan),Son (kecamatan) dan ku (desa/kelurahan) . Seluruh pulau Jawa dan Madura di bagi menjadi 17 shu .
Pemerintahan shu di pimpin : Shucokan memiliki kekuasaan seperti Gubernur, pada kekuasaan Hindia Belanda meliputi legislatif dan eksekutif
Di bantu oleh : Cokan Kanbo ( Majelis Permusyawaratan Shu) memiliki 3 bagian yaitu Naisebu (bagian pemerintahan umum,kaisaibu (bagian ekonomi) ,dan keisatsubu (bagian kepolisian)
Jepang membentuk sebuah kota swatantra (otonomi) disebut tokubetsushi (kota istimewa) yang posisi kewenangannya seperti shu yang berada langsung di bawah pengawasan gunseiken ,Contohnya : Kota Batavia di bawah pimpinan Tokubetu Shico.
Annisanurhikmayati.wordpress.com


0 komentar:

Posting Komentar

Jawaban Eksplorasi Konsep - Modul 1.2 Abdullah, S.pd CGP Angkatan 11

1. Manakah dari nilai-nilai Guru Penggerak yang dikuatkan setelah Bapak/Ibu memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik? Nilai-nilai yang ...