Guru pembimbing ; Abdullah,
S.Pd
Kelas : XI IPA 1
Nama kelompok Kelompok 5
Dewi Nur Hidayah
Erika Amalia Putri
Juniartika
Mela Oktapia
Sri Rezeki
Sindi Irawati
Tia Amelia
Pengertian Organisasi Pergerakan Nasional
Organisasi
adalah suatu perkumpulan yang terdiri dari beberapa individu atau kelompok yang
mempunyai suatu tujuan dan sudut pandang yang sama untuk mencapai suatu tujuan
yang telah disepakati bersama.
Sedangkan
Pergerakan Nasional adalah suatu bentuk perlawanan terhadap para penjajah yang
dilaksanakan tidak dengan menggunakan kekuatan bersenjata, akan tetapi
menggunakan organisasi yang bergerak di berbagai bidang seperti: Bidang Sosial,
Budaya, Ekonomi, dan Politik.
Dengan
demikian Organisasi Pergerakan Nasional dapat kita artikan suatu organisasi
yang terdiri dari beberapa individu atau kelompok yang melakukan perlawanan
terhadap para penjajah bukan dengan kekuatan senjata, melainkan dengan suatu
organisasi yang bergerak di berbagai bidang.
Masa
pergerakan nasional (1908 - 1942), dibagi dalam tiga tahap berikut.
1. Masa
pembentukan (1908 - 1920) berdiri organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat Islam,
dan Indische Partij.
2. Masa
radikal/nonkooperasi (1920 - 1930), berdiri organisasi seperti Partai Komunis
Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia
(PNI).
3. Masa
moderat/kooperasi (1930 - 1942), berdiri organisasi seperti Parindra, Partindo,
dan Gapi. Di samping itu juga berdiri organisasi keagamaan, organisasi pemuda,
dan organisasi perempuan.Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai
politik.Tujuan utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat
dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah,
mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja
anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industri,
menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi
cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak.
1. Budi Utomo (BU)
Pada awal abad XX sudah banyak mahasiswa di
kota-kota besar terutama di Pulau Jawa. Sekolah kedokteran bernama STOVIA
(School tot Opleideing van Inlandsche Aartsen) terdapat di Jakarta. Para tokoh
mahasiswa kedokteran sepakat untuk memperjuangkan nasib rakyat Indonesia dengan
memajukan pendidikan rakyat. Pada tanggal 20 Mei 1908 sebuah organisasi bernama
Budi Utomo dibentuk di Jakarta. Ketua Budi Utomo adalah dr Sutomo, dan tonggak
berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 dikenang sebagai Hari
Kebangkitan Nasional. Tokoh lain pendiri Budi Utomo adalah Gunawan, Cipto
Mangunkusumo, dan R.T. Ario Tirtokusumo.
Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai
politik. Tujuan utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat
dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah,
mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja
anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industri,
menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi
cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak.
Dalam
perkembangannya, di tubuh Budi Utomo muncul dua aliran berikut.
a. Pihak
kanan, berkehendak supaya keanggotaan dibatasi pada golongan terpelajar saja,
tidak bergerak dalam lapangan politik dan hanya membatasi pada pelajaran
sekolah saja.
b. Pihak kiri,
yang jumlahnya lebih kecil terdiri dari kaum muda berkeinginan ke arah gerakan
kebangsaan yang demokratis, lebih memerhatikan nasib rakyat yang menderita.
Adanya dua
aliran dalam tubuh Budi Utomo menyebabkan terjadinya perpecahan.Dr. Cipto
Mangunkusumo yang mewakili kaum muda keluar dari keanggotaan.Akibatnya gerak
Budi Utomo semakin lamban.
Pada tahun
1935 Budi Utomo mengadakan fusi ke dalam Partai Indonesia Raya (Parindra).Sejak
itu BU terus mengalami kemerosotan dan mundur dari arena politik.
2. Sarekat Islam (SI)
Pada mulanya
Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama Sarekat
Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H.
Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang diambil oleh
SDI adalah kooperasi, dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah
panji-panji Islam.Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang,
maka tidak memiliki anggota yang cukup banyak.Oleh karena itu agar memiliki
anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya, maka pada tanggal 18 September
1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).Organisasi Sarekat Islam (SI)
didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis, dan
H. Agus Salim.Sarekat Islam berkembang pesat karena bermotivasi agama Islam.
Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:
a. perlawanan
terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina,
b. isyarat
pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya
c. membuat
front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
Tujuan yang
ingin dicapai sesuai dengan anggaran dasarnya adalah:
a. mengembangkan
jiwa berdagang,
b. memberi
bantuan kepada anggotanya yang mengalami kesukaran,
c. memajukan
pengajaran den semua yang mempercepat naiknya
derajat bumi
putera,
d. menentang
pendapat-pendapat yang keliru tentang agama Islam,
e. tidak
bergerak dalam bidang politik, dan
f. menggalang
persatuan umat Islam hingga saling tolong menolong.
Pada tanggal
29 Maret 1913, para pemimpin SI mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jenderal
Idenburg untuk memperjuangkan SI berbadan hukum.Jawaban dari Idenburg pada
tanggal 29 Maret 1913, yaitu SI di bawah pimpinan H.O.S Cokroaminoto tidak
diberi badan hukum.Ironisnya yang mendapat pengakuan pemerintah colonial
Belanda (Gubernur Jenderal Idenburg) justru cabang-cabang SI yang ada di
daerah.Ini suatu taktik pemerintah colonial Belanda dalam memecah belah
persatuan SI.Bayangan perpecahan muncul dari pandangan yang berbeda antara
H.O.S Cokroaminoto dengan Semaun mengenai kapitalisme.Menurut Semaun yang
memiliki pandangan sosialis, bergandeng dengan kapitalis adalah haram.Dalam
kongres SI yang dilaksanakan tahun 1921, ditetapkan adanya disiplin partai
rangkap anggota. Setiap anggota SI tidak boleh merangkap sebagai anggota
organisasi lain terutama yang beraliran komunis. Akhirnya SI pecah menjadi dua
yaitu SI Putih dan SI Merah.
a. SI Putih,
yang tetap berlandaskan nasionalisme dan Islam. Dipimpin oleh H.O.S.
Cokroaminoto, H. Agus Salim, dan Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta.
b. SI Merah,
yang berhaluan sosialisme kiri (komunis). Dipimpin oleh Semaun, yang berpusat di
Semarang. Dalam kongresnya di Madiun, SI Putih berganti nama menjadi Partai
Sarekat Islam (PSI). Kemudian pada tahun 1927 berubah lagi menjadi Partai
Sarekat Islam Indonesia (PSII). Sementara itu, SI Sosialis/Komunis berganti
nama menjadi Sarekat Rakyat (SR) yang merupakan pendukung kuat Partai Komunis
Indonesia (PKI).
3. Indische Partij (IP)
Indische
Partij adalah partai politik pertama di Indonesia.menunjukkan para pendiri
Indische Partij yang terkenal dengan sebutan tiga serangkai E.F.E. Douwes
Dekker (Danudirjo Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat, dan dr. Cipto
Mangunkusumo. Indische Partij dideklarasikan tanggal 25 Desember 1912.
Tujuan
Indische Partij sangat jelas, yakni mengembangkan semangat nasionalisme bangsa
Indonesia. Keanggotaannya pun terbuka bagi semua golongan tanpa memandang suku,
agama, dan ras.
Pada tahun
1913 terdapat persiapan pelaksanaan perayaan 100 tahun pembebasan Belanda dari
kekuasaan Perancis.Belanda meminta rakyat Indonesia untuk turut memperingati
hari tersebut.Para tokoh Indische Partij menentang rencana tersebut. Suwardi
Suryaningrat menulis artikel yang dimuat dalam harian De Expres, dengan judul
Als Ik een Nederlander was (Seandainya aku orang Belanda). Suwardi mengecam
Belanda, bagaimana mungkin bangsa terjajah (Indonesia) disuruh merayakan
kemerdekaan penjajah.Pemerintah Belanda marah dengan sikap para tokoh Indische
Partij. Akhirnya Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat
ditangkap dan dibuang ke Belanda.
4. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Berdirinya
partai-partai dalam pergerakan nasional banyak berawal dari studie club.Salah
satunya adalah Partai Nasional Indonesia (PNI).Partai Nasional Indonesia (PNI)
yang lahir di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 tidak terlepas dari keberadaan
Algemeene Studie Club. Lahirnya PNI juga dilatarbelakangi oleh situasi
sosio politik
yang kompleks. Pemberontakan PKI pada tahun 1926 membangkitkan semangatuntuk
menyusun kekuatan baru dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda. Rapat
pendirian partai ini dihadiri Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Soedjadi,
Mr. Iskaq Tjokrodisuryo, Mr. Budiarto, dan Mr. Soenarjo. 5. Partai Komunis
Indonesia (PKI)
Partai Komunis
Indonesia (PKI) secara resmi berdiri pada tanggal 23 Mei 1920.Berdirinya PKI
tidak terlepas dari ajaran Marxis yang dibawa oleh Sneevliet. Ia bersama
teman-temannya seperti Brandsteder, H.W Dekker, dan P. Bergsma, mendirikan
Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) di Semarang pada tanggal 4 Mei
1914. Tokoh-tokoh Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara lain Darsono,
Semaun, Alimin, dan lain-lain.
PKI terus
berupaya mendapatkan pengaruh dalam masyarakat.Salah satu upaya yang
ditempuhnya adalah melakukan infiltrasi dalam tubuh Sarekat Islam.Organisasi
PKI makin kuat ketika pada bulan Februari 1923 Darsono kembali dari
Moskow.Ditambah dengan tokoh-tokoh Alimin dan Musso, maka peranan politik PKI
semakin luas.
Pada tanggal
13 November 1926, Partai Komunis Indonesia mengadakan pemberontakan di Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pemberontakan ini sangat sia-sia
karena massa sama sekali tidak siap di samping organisasinya masih kacau. PKI
telah mengorbankan ribuan orang yang termakan hasutan untuk ikut serta dalam
pemberontakan. Dampak buruk lainnya yang menimpa para pejuang pergerakan di
tanah air adalah berupa pengekangan dan penindasan yang luar biasa dari
pemerintah Belanda sehingga sama sekali tidak punya ruang gerak. Walaupun PKI
dinyatakan sebagai partai terlarang tetapi secara ilegal mereka masih melakukan
kegiatan politiknya. Semaun, Darsono, dan Alimin meneruskan propaganda untuk
tetap memperjuangkan aksi revolusioner di Indonesia.
5. Perhimpunan Indonesia
Pada tahun
1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi yang bernama Indische
Vereeniging.Pelopor pembentukan organisasi ini adalah Sutan Kasayangan Soripada
dan RM Noto Suroto. Para mahasiswa lain yang terlibat dalam organisasi ini
adalah R. Pandji Sosrokartono, Gondowinoto, Notodiningrat, Abdul Rivai,
Radjiman Wediodipuro (Wediodiningrat), dan Brentel.
Tujuan
dibentuknya Indische Vereeniging adalah
Indonesia merdeka, memperoleh suatu pemerintahan Indonesia yang
bertanggung jawab kepada seluruh rakyat. Kedatangan tokoh-tokoh Indische Partij
seperti Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat, sangat mempengaruhi
perkembangan Indische Vereeniging.Masuk konsep “Hindia Bebas” dari Belanda,
dalam pembentukan negara Hindia yang diperintah oleh rakyatnya sendiri.Perasaan
anti-kolonialisme semakin menonjol setelah ada seruan Presiden Amerika Serikat
Woodrow Wilson tentang kebebasan dalam menentukan nasib sendiri pada
negara-negara terjajah (The Right of Self Determination).
6. Partai Indonesia (Partindo)
Ketika Ir.
Soekarno yang menjadi tokoh dalam PNI ditangkap pada tahun 1929, maka PNI pecah
menjadi dua yaitu Partindo dan PNI Baru.Partindo didirikan oleh Sartono pada
tahun 1929.Sejak awal berdirinya Partindo memiliki banyak anggota dan terjun
dalam aksi-aksi politik menuju Indonesia Merdeka. Dasar Partindo sama dengan
PNI yaitu nasional. Tujuannya adalah mencapai Indonesia merdeka. Asasnya pun
juga sama yaitu self help dan nonkooperasi.
Partindo
semakin kuat setelah Ir. Soekarno bergabung ke dalamnya pada tahun 1932,
setelah dibebaskan dari penjara.Namun, karena kegiatan-kegiatannya yang sangat
radikal menyebabkan pemerintah melakukan pengawasan yang cukup ketat.Karena
tidak bisa berkembang, maka tahun 1936 Partindo bubar.
7. Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia
(PPPKI)
PPPKI dibentuk
di Bandung pada tanggal 17 - 18 Desember 1927. Beranggotakan
organisasi-organisasi seperti Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), Budi Utomo
(BU), PNI, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, dan Kaum Studi Indonesia.
Tujuan dibentuknya PPPKI yaitu:
a. menghindari
segala perselisihan di antara anggota-anggotanya;
b. menyatukan
organisasi, arah, serta cara beraksi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia
c.
mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia.
Pembentukan
organisasi PPPKI sebagai ide persatuan sejak awal mengandung benih-benih
kelemahan dan keretakan.Berikut ini ada beberapa faktor yang menyebabkan
keretakan tersebut.
a.
Masing-masing anggota lebih mementingkan loyalitas pada masing-masing
kelompoknya.
b. Kurangnya
kontrol pusat terhadap aktivitas lokal.
c. Perbedaan
gaya perjuangan di antara organisasi-organisasi anggota PPKI tersebut.
8. Partai Indonesia Raya (Parindra)
Partai
Indonesia Raya (Parindra). Parindra didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo pada
tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan Budi Utomo dan Persatuan
Bangsa Indonesia (PBI).Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia Raya.Asas
politik Parindra adalah insidental, artinya tidak berpegang pada asas kooperasi
maupun nonkooperasi.
Sikapnya
terhadap pemerintah tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi, jadi
luwes.Tokoh-tokoh Parindra yang terkenal dalam membela kepentingan rakyat di
volksraad adalah Moh. Husni Thamrin.
Parindra
berjuang agar wakil-wakil volksraad semakin bertambah sehingga suara yang
berhubungan dengan upaya mencapai Indonesia merdeka semakin diperhatikan oleh
pemerintah Belanda.Perjuangan Parindra dalam volksraad cukup berhasil, terbukti
pemerintah Belanda mengganti istilah inlandeer menjadi Indonesier.
9. Organisasi Pemuda dan Wanita
Perkumpulan
pemuda yang pertama berdiri adalah Tri Koro Dharmo.Organisasi ini berdiri pada
tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta atas petunjuk Budi Utomo. Diprakarsai oleh dr.
Satiman Wirjosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Mereka mufakat untuk mendirikan
organisasi kepemudaan yang anggotanya berasal dari siswa sekolah menengah di
Jawa dan Madura. Perkumpulan ini diberi nama Tri Koro Dharmo yang berarti tiga
tujuan mulia (sakti, budhi, bakti).
Organisasi
kepemudaan lainnya yang bersifat kedaerahan banyak bermunculan seperti
Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong
Celebes, Timorees Ver Bond, PPPI (Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia),
Pemuda Indonesia, Jong Islamienten Bond, kepanduan, dan sebagainya.
Di samping
gerakan para pemuda, kaum wanita juga tidak mau ketinggalan.Pergerakan wanita
dipelopori oleh R.A.Kartini dari Jepara dengan mendirikan Sekolah Kartini.
Perkumpulan wanita yang didirikan sebelum tahun 1920 antara lain Putri Mardika
yang didirikan atas bantuan Budi Utomo. Perkumpulan ini bertujuan untuk
memajukan pengajaran terhadap anak-anak perempuan dengan cara memberi penerangan
dan bantuan dana, mempertinggi sikap yang merdeka, dan melenyapkan tindakan
malu-malu yang melampaui batas.
Perkumpulan
Kautamaan Istri didirikan pada tahun 1913 di Tasikmalaya, lalu pada tahun 1916
di Sumedang, Cianjur, dan tahun 1917 di Ciamis, menyusul di Cicurug
tahun 1918.
Tokoh Kautamaan Istri yang terkenal adalah Raden Dewi Sartika.
Di Yogyakarta
pada tahun 1912 didirikan perkumpulan wanita yang benafaskan Islam dengan nama
Sopa Tresna, yang kemudian pada tahun 1914 menjadi bagian wanita dari
Muhammadiyah dengan nama Aisyah. Di Yogyakarta selain Aisyah jugaada
perkumpulan wanita yang bernama Wanito Utomo, yang mulai memasukkan perempuan
ke dalam kegiatan dasar pekerjaan ke arah emansipasi.
Di samping
R.A.Kartini dan Dewi Sartika, masih terdapat seorang tokoh wanita yaitu Ibu
Maria Walanda Maramis dari Minahasa.Beliau mendirikan perkumpulan yang bernama
Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) pada tahun 1917.PIKAT dalam kegiatannya
mendirikan Sekolah Kepandaian Putri.
10. PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia)
Sumpah pemuda,
tidak dapat lepas dari organisasi kepemudaan yang bernama PPPI (Perhimpunan
Pelajar-Pelajar Indonesia) yang didirikan pada tahun 1926. PPPI mendapat
dukungan dari sejumlah organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong Sumatranen
Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Minahasa, Jong Batak, dan Jong Islamienten
Bond dengan penuh keyakinan ingin mencapai tujuannya yaitu persatuan Indonesia.
Para pemuda ini menginginkan suatu upaya penyatuan peletakan dasar untuk
kemerdekaan dengan menentang ketidakadilan yang dialami selama masa penjajahan.
Untuk menghapuskan penjajahan yang sudah banyak
merugikan rakyat Indonesia, dibentuk juga sebuah organisasi bernama Perhimpunan
Pelajar-Pelajar di Indonesia. Organisasi ini dibentuk pada bulan September
1926. PPPI ini memiliki tujuan untuk memperjuangkan supaya Indonesia semakin
bisa mempertahankan Indonesia supaya merdeka. Tujuan ini cuma bisa diwujudkan
kalau kalau semua paham kedaerahan bisa dihilangkan dari mental para pemuda
masa itu. Selain itu, perselisihan pendapat yang terjadi antara para nasionalis
harus segera disingkirkan.
Kegiatan PPPI ini berkisar antara gerakan yang
akan dilakukan para pemuda, sosial dan juga politik. Ketua PPPI ini adalah
Soegondo Djojopoepito, sedangkan tokoh-tokoh lain yang mengikuti organisasi ini
adalah Muhammad Yamin, Abdullah Sigit, Suwiryo, Sumitro Reksodiputro, AK Gani,
Tamzil, Sunarko, Amir Syarifuddin dan Sumanang. Perhimpunan ini sering
melakukan perkumpulan di Indonesische Clubgebouw yang bertempat di Jl. Kramat
no 106 di Weltevreden. Para anggotanya sangat dekat satu sama lain dan sudah
menjadi seperti saudara sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://m.merdeka.com>pendidikan
http://balubu.com>organisasi–pergerakan
http://awalilmu.blogspot.com>2015/12/14-organisasi-pergerakan-nasional