Minggu, 23 September 2018



NAMA KELOMPOK 4
Ø  ANGGI PRASETIA
Ø  ANDIKA KURNIAWAN
Ø  SITI WULANDARI
Ø  NURHAKIKI RITONGA

B.PERJUANGAN MEWUJUDKAN KEMBALI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)
1. Negara-negara Boneka Bentukan Belanda
 Latar belakang 
             Negara boneka secara harfiah yaitu mengambil keuntungan dari indonesia dalam perbudakan rakyat indonesia atau menjadikan rakyat Indonesia sebagai boneka, pembentukan Negara-negara di dalam wilayah republic Indonesia yang terdiri dari beberapa Negara yaitu Negara Indonesia Timur yang berdiri bulan desember 1946 memiliki wilwyah kekuasaan sebelah timur selat dan makasar dan selat bali di pimpinwali negra bentukan belanda yaitu Cokorda Gde, Negara jawa  timur bediri pada tahun 26 November 1948 wilayah kekuasaan yaitu Surabaya, malang dan daerah-daerah bagian timur hingga ke banyuwangi yang di pimpin oleh wali Negara pembentukan belanda yaitu R.T Kusumonegoro.
          TujuanPembentukan Negara-negara boneka yang di lakukan oleh belanda di wilayah Indonesia bertujuan untuk mengepung kedudukan pemerintah Indonesia atau mempersempit wilayah kekuasaan republic Indonesia , meskipun kemerdekaan Indonesia telah di proklamasikan belanda tetap saja tidak mau mengakui kelahiran Indonesia.
2. Perjanjian Roem-Royen
Latar belakang
       Perjnjian roem-royen yaitu perundingan   membuka jalan kea rah terlaksananya koferensi meja bundar yang menjadi cikal bakal terwujudnya Negara kesatuan republic Indonesia yang utuh. Atas inisiatif komisi PBB untuk Indonesia, maka pada tanggal 14 april 1949 di selenggarakan perundingan di Jakarta di bawah pimpinan merle Cochran, anggota komisi dari amerika serikat. Dalam perundingan itu republic Indonesia tetap berpendirian bahwa pengembaian pemerintah republic Indonesia ke Yogyakarta merupakan kunci pembuka perundingan-perundingan selanjutnya.
   Tujuan perjanjian roem-royen
   Dengan tercapainya kesepakatan dalam prisip-prinsip perundingan roem-royen, pemerintah darurat republic Indonesia di sumatera memerintahkan sri sultan hamengku buwono IX untuk mengambil alih pemerintah Yogyakarta dari pihak belanda.
     Pada tanggal 22 juni 1949, di slenggarakan perundingan segi tiga antara republic Indonesia , BFO dan belanda. Perundingaan itu di awasi PBB yang di pimpin oleh Chritchley menghasilkan tiga keputusan yaitu;
a.       Pengembalian pemerintahan republic Indonesia ke Yogyakarta yang akan di laksanakan pada tanggal 24 juni 1949
b.      Pemerintah penghentian perang geriya
c.       KMB akan di laksanakan di Den Haag

Pada tanggal 1 juli 1949, pemerintah republic Indonesia secara resmi kembali ke Yogyakarta di susunl dengan kedatangan para pemimpin republic Indonesia dari medan gerilya . Panglima besar Jenderal Soedirman tiba kembalidi Yogyakarta tanggal 10 juli 1949.

3. Konferensi Inter-Indonesia
Konferensi yang di selanggarakan pada bulan juli dan agustus 1949 ini di adakan di wilayah Republik Indonesia dan di teruskan ke wilayah pendudukan belanda yaitu Jakarta. Hasil koferensi inter-indonesia yang di setujui bersama di togyakarta salah satunya  antara lain yaitu;
Ø  Negara Indonesia serikat disetujui dengan nama Republik indonsia serikat (RIS) berdasarkan demokrasi dan federalism (serikat).
Ø  RIS akan di kepalai oleh seorang presiden di bantu oleh menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada presiden.


0 komentar:

Posting Komentar

Jawaban Eksplorasi Konsep - Modul 1.2 Abdullah, S.pd CGP Angkatan 11

1. Manakah dari nilai-nilai Guru Penggerak yang dikuatkan setelah Bapak/Ibu memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik? Nilai-nilai yang ...