PRAMUKA

SMAN3 BANGKO PUSAKO

SMAN3 BANGKO PUSAKO

JLN LINTAS RIAU SUMUT KM 3 BANGKO PUSAKO

Kamis, 30 April 2020

MATERI KELAS X IPA DAN IPS SMAN 3 BANGKO PUSAKO

ASALAMUALAIKM 
MATERI KELAS X IPA DAN IPS PEMINATAN SEJARAH 
SILAHKAN DIBACA DAN BUAT RINGKASAN MATERINYA KEMUDIAN KIRIM KE WA ATAU EMAIL SAYA
WA. 082384275060
EMAIL. abdullahbalam99@gmail.com

Catatan. Tugas Wajib di jalankan Apabila Tidak dikerjakan Tidak mendapat Nilai 
               Terimakasih

A. Pusat Peradaban di lembah Sungai Indus (India Kuno) 



Sekitar tahun 2500 SM dilembah Sungai Indus muncul peradaban baru yang dikembangkan oleh Bangsa Dravida. Bangsa Dravida masuk ke Lembah Sungai Indus lewat Baluchistan dan celah Bolan di Pegunungan Hindukush. Berarti bangsa Dravida adalah bukan penduduk asli India. 
Ada dua sentra budaya lembah Sungai Indus, yaitu sentra budaya Harappa dan sentra budaya Mahenjodaro. 

1. Sanitasi dan tata kota. 

Dari bentuk dan bahan bangunan yang dipergunakan, kedua kota kuno itu telah dibangun dengan teknik yang baik. Jalan-jalan dibangun serba lurus. Dikanan kiri jalan dibangun saluran air. 
Rumah penduduk dibangun dikanan kiri jalan, terpisah dengan bangunan-bangunan pemerintah. 

2. Sistem pertanian dan pengairan 

Masyarakat lembah sungai Indus telah mengolah tanah untuk ditanami gandum, padi dan kapas. Serta berternak kerbau, babi dan domba. Air yang diperlukan untuk mengairi tanah tidak pernah kekurangan karena tanah pertanian tersebut dilalui aliran sungan Indus dan anak sungainya. 
Hasil pertanian yang berlebihan diangkut dengan perahu untuk diperdagangkan kedaerah lain. 

3. Teknologi. 

Selain teknologi tata kota, mereka juga mengenal teknologi tuang logam untuk perhiasan dan membuat gerabah. Juga ditemukan tera kota (tanah liat yang dibakar) dan keramik berglazuur 
yang menggambarkan “Dewi Ibu”, dewa yang sedang duduk, sapi jantan keramat, dan pohon ara (beringin) serta alat-alat yang lain. 

4. Kepercayaaan. 

Bangsa Dravida memuja kepada binatang suci terutama lembu, garuda, gajah, dan kera. Selain itu mereka juga sudah menyembah dewa-dewa alam seperti Siwa, Wisnu, Uma, serta lingga. 

5. Aksara. 

Aksara bangsa Dravida termasuk aksara silabik dan sekarang sudah bisa dibaca. Aksara silabik 
yaitu aksara masing-masing menggambarkan suku kata. 

B. Pusat Peradaban Lembah Sungai Gangga. 

Sekitar tahun 2000 – 1000 SM, kebudayaan lembah sungai Indus yang dikuasai oleh Bangsa Dravida mendapat serbuan dari bangsa Arya. Bangsa Arya memasuki India dari Adia Tengah melalui celah Kaibar. Sebagian bangsa Dravida terdesak kearah dataran tinggi Dekan, sebagian kecil berbaur dengan bangsa pendatang tersebut. 
Dari lembah sungai Indus, bangsa Arya memasuki lembah Sungai Gangga. Daerah-daerah yang mereka duduki mereka namakan Aria warta. Sesudah terjadi asimilasi bangsa dan budaya, lahirlah bangsa dan agama baru Hindu. Sebutan kawasan ini menjadi Hindustan (negara orang Hindu). 
Perkembangan peradaban dilembah Sungai Gangga dapat dibagi menjadi beberapa zaman sebagai berikut : 

a. Zaman Wedda (1500 – 1000 SM) 

Zaman ini ditandai dengan munculnya karya sastra berupa kitab–kitab wedda. Zaman ini juga berlangsung pembauran antara bangsa Arya dan bangsa Dravida. Bangsa Arya membawa kepercayaan dan penyembahan kepada dewa-dewa alam padang rumput. Dewa tertingginya Dhyaus Pitar (Bapak Langit) dalam perkembangan posisinya digantikan oleh Waruna (Dewa Alam Semesta). Dewa yang lain adalah : Dewa Indra, Soma, Surya, Agni, Aswin, dan terakhir dewa tertinggi bangsa Arya adalah Prajapati. Bangsa Arya memiliki Kitab suci yang disebut Wedda, yang terdiri dari empat bagian, yaitu : 

- Rig Wedda 

- Samma Wedda 

- Yajur Wedda 

- Atharwa Wedda 

b. Zaman Epos. 

Pada zaman epos, kedudukan dewa tertinggi digantikan oleh Rudra yang disamakan dengan dewa Siwa. Sedang dewa Prajapati disamakan dengan dewa Wisnu. 

Ada dua epos (wiracarita besar) dari India yaitu : 

1. Mahabharata : Karya Wyasa, terdiri dari 18 parwa, mengisahkan riwayat hidup keturunan Bharata (Pandawa dan Kurawa). 

2. Ramayana : Karya Walmiki, terdiri atas 7 kanda, mengisahkan Rama dan Shinta. 

c. Zaman Budha (500 SM) 

Agama Budha diajarkan oleh Sidharta Gautama, putra raja Sudhodana dari kerajaan Kapilawastu. Ajaran agama Budha terdiri dari Catur Arya Satyani dan Astavida. Kitab suci agama Budha disebut Tripitaka terdiri atas : Sutantra pittaka, Winaya pittaka dan Abhidharma pittaka. Dalam agama Budha tidak mengenal kasta. Agama ini memiliki dua aliran yaitu : 

- Agama Budha Hinayana, artinya bahwa orang dapat mencapai nirwana tanpa perlu memikirkan orang lain. 

- Agama Budha Mahayana, artinya bahwa orang untuk mencapai nirwana perlu memikirkan nasib orang lain. 

Mulanya, seperti agama Hindu, agama ini juga tidak mengenal arca sebagai media pemujaan. Karena adanya pengaruh kebudayaan Hellenisme maka agama Budha kemudian mengenal arca. Seni arca Yunani atau Hellenisme disebut seni arca Gandhara, sedangkan seni arca yang sudah berciri khas India disebut Arca gaya Gupta. 
d. Zaman Hindu. 

Perkembangan agama Budha membuat khawatir para pengikut agama Hindu, sebab sangat mungkin para pengikut Hindu akan menyebarang ke agama Budha. Apalagi agama Budha tidak mengenal kasta. Atas dasar itu, agama Hindu melakukan pembaruan yang menyangkut pandangan tentang dewa maupun sarana pemujaan. 

Pemahaman tentang dewa pada masa pra Budha sangat abstrak. Pembaruan tentang pemahaman dewa kemudian diubah menjadi seperti pemahaman bangsa Yunani Kuno tentang dewa. Dewa di personofikasikan sebagai manusia yang tidak dapat mati.atas dasar itu, dewa-dewa tersebut diwujudkan dalam bentuk arca atau patung. Sejak saat itulah agama Hindu mulai mengenal pemujaan dewa melalui sarana arca atau patung. 

C. Pusat Peradaban di lembah Sungai Kuning (China Kuno) 

Dikawasan China mengalir dua sungai besar yaitu Sungai Hoang Ho (sungai Kuning) dan sungai Yang Tse. Sungai Hoang ho, mengalir di China Utara dan Yang Tse mengalir di China tengah. 

Dilembah sungai Hoang ho yang subur itu pada tahun 2500 SM muncul peradaban manusia yang didukung oleh bangsa Han. Menurut cerita, pada sekitar 1800 – 1600 SM, ditempat ini telah berdiri pemerintahan Dinasti Hsia dengan dasar budaya perunggu. Pada masa ini masyarakatnya belum mengenal tulisan. 

1 . Politik 

b. Dinasti Shang (1300 – 1028 SM) 

Pada tahun 1300 SM China memasuki ambang sejarah dengan berdirinya dinasti Shang. 
c. Dinasti Chou (1027 – 221 SM) 

Pada masa ini, pemerintahan diatur secara feodal. 

d. Dinasti Chin (221 SM – 206 M) 

Didirikan oleh Chin Shih Huang Ti. Untuk membendung serangan bangsa liar dari utara (bangsa Shiung nu) dinasti ini membangnun Tembok Besar (The Great Wall of China). Tembok ini selesai dibangun pada masa dinasti Ming (abad 17 M). pada masa ini juga ditandai dengan standarisasi atas aksara China. Dinasti Chin juga membangun jalan raya dan jembatan-jembatan 
.jalan raya yang terkenal adalah “Jalan Kerajaan”. 

e. Dinasti Han (206 – 220 M) 
Dibangun oleh kaisar Han Wuti. Pada masa ini dibangun jalan sutra 

f. Zaman enam dinasti (220 – 289 M) 

Pada zaman ini agama Budha berkembang di China. 

g. Dinasti Tang (627 – 907 M) 

Dinasti Tang dibawah pimpinan Tang Tai Tsung membawa China mengalami kejayaan melebihi zaman dinasti Han 

h. Dinasti Sung (960 – 1279 M) 

Pada zaman dinasti Sung, filsafat, sastra, dan seni maju dengan pesat. Filsafat Neo Konfisianisme, ajaran Kung Tse lahir pada zaman ini. 

2. Pertanian dan Perdagangan 

Bangsa China telah mengenal sistem pertanian sejak zaman Neolithikum yaitu 5000 SM. Sedangkan peternakan menghasilkan babi, kerbau, domba, anjing dan ayam. Perdagangan di China sudah maju dengan adanya jalan sutra. 

3. Aksara. 

Aksara China berbentuk pictograph ditulis diatas kulit penyu dan kerang. 

4. Kepercayaan 

Pemujaan dan penghormatan pada leluhur sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat. Bangsa China juga percaya pada dewa-dewa alam (dewa sungai, gunung, laut, dan lain-lain) serta siluman-siluman (ular, kera, babi, dan lain-lain). Dewa tertinggi adalah dewa Shang ti (dewa langit) 

5. Teknologi. 

Bangsa China sangat ahli membuat gerabah, porselin, kain sutra, kertas dari kayu, dan lain-lain. 

6. Kalender. 
Bangsa China membagi 1 tahun = 12 bulan, satu bulan terdiri atas 29 atau 30 hari. 

Perhitungannya mengikuti peredaran bulan. 

7. Filsafat. 
Di China banyak ahli filsafat antara lain Lao Tse dan Kung fu Tse. Lao Tse mengajarkan tentang Tao (hukum alam). Kung fu Tse mengajarkan tentang moralitas hidup, menjunjung tinggi tradisi atau adat istiadat dan berbakti kepada leluhur. 

D. Pusat Peradaban di Lembah sungai Eufrat dan Tigris. (Mesopotamia) 

Menurut Herodotus dari Yunani, kawasan lebah Sungai Eufrat – Tigris di sebut Mesopotamia (mesos = tengah, potamos = sungai; daerah ditengah dua sungai). Adapun menurut Breasted seorang sejarawan Amerika, lembah Sungai Yordan dan lembah Sungai Eufrat – Tigris di sebut The Fertile Crescent moon atau tanah bulan sabit yang subur. 

1. Politik. 

Mesopotamia merupakan daerah yang alamnya terbuka. Oleh karena daerah ini selalu menjadi rebutan bangsa-bangsa disekitarnya. Adapun bangsa-bangsa yang pernah berkuasa di Mesopotamia adalah : 

a. Bangsa Summeria (3500 SM) 

Pusat kekuasaan Bangsa Summeria terdapat di kota Lagas atau Ur (Uruk). Kekuasaan tertinggi dipegang oleh pendeta raja yang disebut patesi. Hasil kebudayaannya berbentuk kuil yang disebut Zigurat. 

b. Bangsa Akkadia (Semit) ( 2300 SM)

Bangsa ini berhasil merekut kekuasaan bangsa Sumeria yang dilakukan oleh Sargon Agung. Kekuasaannya tidak berlangsung lama, karena diserbu oleh bangsa Got (suku biadab dari pegunungan sebelah tenggara). 

c. Babilonia lama (1250 SM). 

Kota Babilon dibangun oleh bangsa Amori. Raja yang terkenal dari kerajaan Babilonia Lama adalah Hammurabi. Raja Hammurabi membuat undang-undang tertulis bagi masyarakat Babilonia. 

d. Bangsa Assyria 

Bersamaan dengan kerajaan Babilonia lama di Mesopotamia tengah muncul kekuatan politik yang kuat, yaitu Assyria (Assur). Ibukota pertama berada di Assur, kemudian dipindahkan ke Niniveh. Assyria mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Tiglath Pileser I. kepercayaan bangsa ini adalah politeisme, dewanya yang terkenal adalah Dewa Assur. 

e. Bangsa Babilonia Baru (Chaldea) 

Setelah berhasil menaklukkan bangsa Assyria, bangsa Chaldea inilah yang menguasai wilayah Mesoptamia. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Nebukadnezar. Ibukotanya di Babylon. Kota ini terkenal karena keindahannya seperti Taman Bergantung Babylon yang disebut Semiramis. Pada tahun 539 SM, Babylon mendapat serbuan dari bangsa Persia dibawah pimpinan Raja Cyrus yang mengakibatkan runtuhnya kekuasaan bangsa Chaldea. 

2. Budaya dan Ekonomi 

Mata pencaharian masyarakat di daerah Mesopotamia adalah bertani. Hasil pertaniannya antara lain gandum, rami, buah-buahan dan lain-lain. Bangsa Sumeria membangun waduk-waduk dan irigasi untuk mengolah tanah pertanian. Selain itu, masyarakat Sumeria juga sudah mengenal perdagangan dengan India, Ehiopia dan kawasan Laut Tengah. 

3. Kepercayaaan. 

Pada umumnya bangsa-bangsa yang pernah mendudui daerah Mesopotamia menganut kepercayaan politeisme. Diantara dewa yang disembah bangsa Sumeria adalah : 

a. Dewa Anu (dewa langit) 

b. Dewa Enlil (dewa laut) 

c. Dewa Ea (dewa pelindung manusia) 

Dewa Anu dianggap sebagai dewa tertinggi. Sedangkan dewa yang disembah oleh bangsa Persia adalah : 

a. Dewa Ahura Mazda (dewa langit) 

b. Dewa Mithara (dewa laut) 

c. Dewa Yima (dewa pelidung manusia) 

Kepercayaan bangsa Persia ini kemudian diperbaharui oleh Zarathusra (Zoroasteur), menurut kepercayaan ini, api, air dan tanah dianggap suci. Karena itu bila mereka meninggal dunia tidak boleh dibakar atau dikubur. Mayat itu cukup diletakan ditengah lapangan yang dikelilingi tembok tinggi yang kemudian disebut dengan Docma atau Tower of Silence (menara pengheningan). 

E. Peradaban Lembah Sungai Nil di Mesir. 
Herodotus mengungkapkan “ Mesir hadiah pemberian Sungai Nil”, maksudnya, Sungai Nil menja disumber mata pencaharian bangsa Mesir. Banjir selalu melanda dan menggenangi lembah Sungai Nil tiap tahun, dan ketika surut meninggalkan endapan lumpur yang subur. 

1. Politik. 

Sebagai kawasan yang berbasis pertanian, Mesir kuno dipimpin oleh seorang Firaun. Pada mulanya Mesir terbagi menjadi dua, yaitu Mesir Hilir dengan ibukota di Memphis, dan Mesir Hulu dengan ibukota di Thebe. Kedua Mesir ini berhasil disatukan oleh Firaun Menes. Penyatuan ini ditandai dengan mahkota yang dikenakan Firaun Menes berupa mahkota bersusun dua. 

2. Kepercayaan. 

Kepercayaan bangsa Mesir kuno berawal dari perpadua antara pemujaan terhadap binatang dengan pemujaan keada dewa-dewa. Itulah sebabnya, dewa-dewa Mesir Kuno digambarkan sebagai manusia berkepala binatang. Dalam perkembangannya Dewa Ra (dewa matahari) dijadikan sebagai dewa tertinggi. Pemujaan dewa Ra diberikan dalam bentuk pendirian Obelisk. 

Sejak zaman pertengahan, dewa Amon dari kota Thebe disatukan dengan dewa Ra, jadilah dewa Amon-Ra, dewa tertinggi Mesir Kuno. 

Dewa-dewa Mesir yang lain adalah : 

a. Osiris = dewa kematian 

b. Isis = istri dewa Osiris 

c. Hours = dewa langit 

d. Anubis = dewa kematian 

e. Hattor = dewa cinta 

Bangsa Mesir Kuno percaya bahwa jiwa manusia dapat hidup terus jika jenazahnya tidak rusak. Oleh karena itu jenazah terutama raja-raja Mesir dibuat mummi. 

3. Ilmu Pengetahuan. 

Bangsa Mesir Kuno sudah mengenal matematika sederhana untuk perkalian, pengurangan, penambahan dan pembagian. Selain itu mereka sudah mengenal astronomi dan membuat kalender berdasarkan peredaran matahari dengan perhitungan 1 tahun = 12 bulan, 1 bulan =30 hari, dan 1 tahun = 365 hari. Bangsa Mesir juga sudah mengenal ilmu pengetahuan pengobatan dan kedokteran. 

4. Aksara. 

Mesir Kuno sudah mengenal aksara yang merupakan aksara lambang bunyi berupa aksara gambar (Pictograph) yang disebut aksara Hieroglyph(gambar/ukiran suci). 

Dalam perkembangan kemudian, aksara ini disederhanakan untuk menulis cepat dengan kuas pada kayu atau pena gelagah pada kertas papyrus. Aksara baru ini disebut aksara Heratik (aksara suci). 

5. Seni Bangunan. 

Bangunan-bangunan di Mesir yang seni bangunannya dinilai sangat tinggi antara lain adalah : 

a. Pyramida, dibangun untuk tempat pemakaman Firaun. Seorang arsitek terkenal yang ahli membuat pyramida adalah Imhoteb. Didepan Pyramid rerdapat Spinx, yaitu patung singa berkepala manusia. Patung ini berfungsi sebagai penjaga arwah Mummi yang ada didalam pyramida tersebut. Supaya tidak diganggu oleh roh-roh jahat. Pyramida terbesar adalah pyramida raja Cheops yang terletak di Gizeh. 

b. Kuil. Kuil merupakan bangunan suci karena dibuat untuk tempat pemujaan. Didepan kuil dibuat tugu-tugu batu yang letaknya sejajar, yang disebut Obelisk. Kuil yang terbesar dan terindah adalah kuil Karnak. 


PUSAT PUSAT PERADABAN KUNO DI EROPA 

A. PERADABAN YUNANI KUNO 

Yunani adalah sebuah negara yang dikenal dengan polis. Polis merupakan negara kecil yang merdeka, tidak merupakan bagian dari negara lain. Perintis kemajuan yang dialami Yunani adalah kebudayaan pulau Kreta pada tahun 2000 SM. 
Peradaban Yunani berawal dari kebudayaan pulau Kreta. Letak yang strategis menjadikan wilayah ini sebagai pusat perdagangan samudra yang ramai dan menjadikan pusat berkembangnya suatu kebudayaan. Wilayah Yunani daratan terbagi dua oleh selat Corintha menjadi bagian utara dan selatan. Bagian utara meliputi daerah-daerah Thrace, Macedonia, Semenanjung Chalchidice, Thessaly, Epirus, Boeotia, dan Attica. Bagian selatan adalah daerah semenanjung Peloponesos. 
Bangsa yang pertama kali mencapai Laut Tengah dan dianggap sebagai nenek moyang pertama bangsa Yunani adalah bangsa Ionia. Perpindahan bangsa Ionia ini kemudian diikuti oleh nenek moyang bangsa Yunnai lainnya yaitu bangsa Minos, Achaea, Aeolia dan Doria. 

1. Peradaban Pulau Kreta. 
Pulau Kreta terletak dibagian timur Laut Tengah, antara daratan Yunani dan Benua Afrika. Kehidupan di Pulau Kreta terbentuk oleh peradaban dan kebudayaan maritime. Bangsa yang mendiami Pulau Kreta adalah bangsa Minos dengan rajanya yang terkenal bernama raja Minos. Karena kerajaan Minos terletak di Pulau Kreta, maka kebudayaannya disebut kebudayaan Minos atau kebudayaan Pulau Kreta. Kebudayaan Minos lahir pada zaman perunggu (+ 3000SM). Kebudayaan yang berkembang di Pulau Kreta waktu itu sebagai berikut : 

a. Bangsa Minos sudah dapat membuat barang-barang dari logam dan gerabah serta sudah mengenal aksara (tulisan). Bangsa Minos telah mengenal kepandaian mengecor dan menempa logam besi. Bangsa Minos juga telah mengenal tulisan yang disebut tulisan Minos, tetapi tulisan ini sampai sekarang belum berhasil dibaca. Bangsa ini sudah mengenal permainan yang rumit seperti dam-daman 

b. Bangsa Minos membangun kota-kota pusat perdagangan seperti Knossos dan Phaetus. Pada umumnya rumah tinggal di pulau Kreta dibangun secara mewah dan bertingkat yang dilengkapi dengan kamar mandi dan wc. Saluran ledeng dan dihiasi dengan lukisan- lukisan dengan warna mencolok. 

c. Bangsa Minos bersifat polyteisme dan memuja kekuatan-kekuatan alam yang dianggapnya sumber kebahagiaan dan pemberi berkah. 

2. Peradaban Mycenea. 

Pada tahun 1400 SM kerajaan Minos mengalami kehancuran karena dilanda gempa bumi. Tahun 1350 SM bangsa Achaea dari kerjaan Mycenea mengambil alih kerajaan Minos. Kebudayaan bangsa Achaea disebut kebuadayaan Mycenea. Kebudayaan ini banyak mendapat pengaruh dari Pulau Kreta. Perbedaannya adalah bahwa kebudayaan Minos merupakan kebudayaan cinta damai dan agung. Sebaliknya, kebudayaan Mycenea adalah kebudayaan yang menyukai peperangan, kekerasan bahkan perampokan. Hal ini mempengaruhi bangunan yang dibuatnya, yakni kukuh, kuat dan berdinding tebal. Tujuannya adalah untuk bertahan dari serangan musuh. Menurut keyakinan, tembok tersebut dibangun oleh kelompok raksasa bermata satu. 

Bangsa Acaea pernah menyerang bangsa Troya yang diperkirakan berada di daerah Missarlik (Asia Kecil). Penyerangan terhadap bangsa Troya ini dikisahkan oleh Homerus dalam dongeng sajaknya tentang pengepungan Troya. Karya Homerus yang lain adalah Illyas dan Odysseus, yang mengisahkan tentang keluarga besar dewadewa Yunani. 

Bukti-bukti kejayaan Kerajaan Mycenea adalah : 

- adanya bekas bangunan kuno di Troya yang disebut Illyas 

- adanya makam raja Agamemnon yang juga disebut dalam buku Illyas 

- ditemukan harta benda raja Troya, yaitu Priamus. 

3. Peradaban Sparta. 

Tahun 1200 SM kerajaan Mycenae, hancur akibat diserbu oleh bangsa Doria. Sebagai bangsa yang suka berperang, brutal, tidak kenal ampun, bangsa Doria adalah nenek moyang bangsa Sparta. Peletak dasar corak kehidupan di Sparta adalah seorang negarawan bernama Lycurgus. Orang-orang Sparta hanya mengembangkan segi kemiliteran dan mengabaikan segi-segi kehidupan lainnya. Oleh karena itu dibidang ekonomi sangat terbelakang. Pemerintah Sparta dijalankan oleh dua orang raja 

secara turun temurun. Kekuasaan raja tersebut tidak terbatas. Dalam menjalankan pemerintahannya raja dibantu oleh Dewan Aristokrat yang disebut Ephor. Selain itu juga dibantu oleh Dewan Kota. 

4. Peradaban Athena. 
Polis Athena di Semenanjung Attica. Bandar atau pelabuhannya berada di Piracus. Nama Athena berasal dari dewi kebijaksanaan Yunani bernama Athena Parthenon. Mula-mula Athena diperintah oleh raja. Sejak tahun 1100 SM di Athena terbentuk dewan Aristokrasi (pemerintahan) dimana kekuasaan tertinggi berada pada kaum bangsawan). Pada zaman republik Aristokrasi pemerintahan tertinggi dipegang oleh 9 archon (pelaksana pemerintahan) yang dipilih melalui Dewan Kota secara undian. Dewan Kota merangkap Mahkamah Agung bernama Aeropagus. 

Pada masa penguasa Draco (621 SM) mengesahkan undang-undang sipil yang sangat keras “Draconion”. Ketika terjadi pertentangan antara rakyat dan kaum aristocrat, tampil seorang pemimpin baru bernama Solon. Ia dikenal sebagai peletak dasar tata pemerintahan Athena. Tahun 560 SM, Solon mengundurkan diri setelah menghapuskan perbudakan dan pemulihan hak-hak sipil rakyat. Negarawan selanjutnya setelah Solon adalah Pisistratus, Kleisthenes, dan Etfialthes. 

5. Perang Persia Yunani (492 – 484 SM) 

Raja Cyrus dari Persia berusaha memperluas wilayah kekuasaan ke Yunani. Raja Cyrus menyerang Athena yang dibagi dalam 3 periode: 

a. Serangan pertama (492 SM) 
Serangan ini gagal karena kapal-kapal Persia hancur dilanda badai dan topan di pantai timur Athena. 

b. Serangan kedua (490 SM) 
Pada serangan ini armada laut Persia berhasil menyeberang Laut Aegea dan mendarat di Marathon. Tapi berhasil dipukul mundur pasukan gabungan yang dipimpin Biliades. 

c. Serangan ketiga (480SM) 
Pada serangan ketiga ini, pasukan Persia melakukan serangan melalui daratan. Dalam pertempuran di darat, pasukan Persia memperoleh kemenangan yang gemilang. Tapi berkat siasat Themistocles  (negarawan Athena) pasukan Persia berhasil dipancing kearah teluk salamis dan dihancurkan. Pengganti raja Cyrus yakni Xerxes memerintahkan pasukan mengundurkan diri dari Yunani. 

6. Masa kejayaan Athena. 

Kemenangan Yunani atas Persia membawa keharuman Athena di kalangan Yunani. Sehingga Athena menjadi pemimpinm polis-polis di Yunani yang tergabung dalam Konfederasi Dellos (Liga Dellos). Kejayaan Yunani didukung oleh kuatnya kehidupan yang demokratis. Demokrasi di Athena mencapai puncaknya pada masa kekuasaan Pericles. Factor yang menyebabkan Athena menjadi polis yang paling unggul adalah sebagai berikut: 

- semakin mantapnya pranata-pranata demokratis 

- kepemimpinan yang wibawa dalam peranga Persia – Yunani 

- kemampuan mengkonsolidasikan polis yang menjadi bawahannya 

- kepemimpinan kulturan yang sangat mewarnai”Style” bangsa Yunani. 

7. Persaingan antara Sparta dan Athena. 

Kemajuan yang dicapai Athena menimbulkan rasa iri Sparta. Persaingan antara Sparta dan Athena mencapai puncaknya dengan pecahnya perang Peloponesos (413 – 404 SM). Kedua polis berusaha meredakan perang dengan mengadakan perdamaian Nicias, tapi tidak berhasil. Akhirnya dalam pertempuran di Laut Aegospostami, Sparta yang dibantu Persia berhasil mengalahkan Athena. 

8. Keruntuhan yunani dan munculnya kerajaan Macedonia. 

Kekacauan di Yunani dimanfaatkan raja Philipus II dari Macedonia. Tahun 338 SM, kerajaan Macedonia menyerbu dan berhasil menaklukan Yunani. Macedonia kemudian ingin menguasai Persia, tetapi gagal, karena meninggalnya raja Philipus II. Penggantinya adalah Iskandar Zulkarnaen (Alexander Agung). Dia mempunyai guru yang terkenal yaitu Aristoteles. Iskandar Zulkarnaen meninggal pada tahun 323 SM. Sepeninggal Zulkarnaen Yunani terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang disebut Diadochos. 

9. Beberapa kemajuan Peradaban Yunani Kuno 

a. Hellenisme; adalah hasil akulturasi budaya Yunani (Hellas) dengan kebudayaan Mesir, Babilonia dan India. 

b. Kepercayaan. Bangsa Yunani mempercayai dewa-dewa dengan gambaran sebagai manusia super. Dewa-dewa ini tinggal di bukit Olympus (Yunani Utara). 

Zeus = dewa langit / dewa tertinggi 
Appolo = dewa kesenian 
Poseidon = dewa laut 
Ares = dewa perang 
Hades = dewa maut Aphrodite = dewa kecantikan 
Phallas Athena = dewa ilmu penetahuan Demeter = dewa kesuburan 
Artemis = dewa pengajaran 
Hermes = dewa perdagangan 
Untuk menghormati para dewa, bangsa Yunani mengadakan pesta olah raga dan seni. Bangsa Yunani kunojuga menghormati manusia setengah dewa yang mempunyai sifat kepahlawanan, pemberani, dan kuat yaitu Hercules dan Hector. 

c. Seni bangunan 
Beberapa bangunan megah Yunani kuno : 

1) di kompleks kota Pericles Athena : 

- Propilat ; gedung pergelaran seni 
- Parthenon ; kuil 
- Erecteum ; untuk mengenang raja Erectus. 

2) Kuil pemujaan dewa Apollo di Dellos 

3) Kuil pemujaan dewa Zeus di Olympia 

d. Kesusastraan. 

Sastra yang terkenal pada zaman Yunani Kuno adalah buku cerita kepahlawanan Illyas dan Odyssea 

karya Hommerus. 
e. Ilmu Pengetahuan dan Filsafat. 
Kebebasan berpolitik, berfikir dan beragama di Yunani mendorong munculnya pemikir yang menyukai kebijaksanaan atau filsafat. Para filusuf tersebut antara lain : 
o Anaksimander = ahli ilmu pengetahuan alam 
o Pithagoras = ahli matematika 
o Heraclitos = ahli geografi dan geneologi 
o Socrates = peletak dasar logika dan hukum susila 
o Plato = ahli matematika 
o Aristoteles = ahli biologi, logika dan bahasa 
o Hipokrates = ahli kedokteran 
o Herodotus = ahli sejarah 
o Thales = ahli matematika 


B. PERADABAN ROMAWI KUNO 

Romawi termasuk akar kebudayaan dunia yang tiada matinya. Bangunan megah kota roma dari hasil sastra merupakan adikarya agung yang membangun budaya manusia modern. Hal ini pulalah yang menjadikan kebanggaan bagi bangsa barat sebagai “putra kedua” peradaban Eropa. 

1. Latar belakang. 

Peradaban Romawi kuno diawali dengan lahirnya kota Roma pada tahun 753 SM. Menurut legenda, kota Roma didirikan oleh Romus dan Romulus, putra Mars dengan Alba (Putri Aeneas pahlawan dalam perang Troya). Akibat perselisihan keluarga, Romus dan Romulus dibuang oleh pamannya ke Sungai Tiber. Kedua anak kembar ini kemudian ditemukan dan disusui oleh srigala. Ketika datang seorang gembala, dirawatlah kedua bayi ini bersama sang srigala. Cerita ini merupalan suatu cerita mitos yang bertujuan untuk menaikan derajat bangsa Romawi. Secara historis kota Romawi dibangun oleh petani-petani latin yang banyak belajar dari suku Etruska. 

2. Pemerintahan. 

a. Masa pemerintahan raja (s.d. 509 SM) 

Ketika masih dibawah perlindungan bangsa Etruska, Roma berbentuk kerajaan. Setelah melepaskan diri dari bangsa Etruska kaum bangsawan Roma mengambil alih kekuasaan raja dan memerintah Roma dengan system republik 

b. Masa pemerintahan Republik. 

Dalam pemerintahan republik, kekuasaan tertinggi berada di tangan senat. Senat menyerahkan kekuasaan pemerintahan sehari-hari kepada dua orang konsul. Lembaga-lembaga pemerintahan yang lain adalah protor (urusan peradilan), sensor (urusan pajak), dan questor (urusan keuangan). 

Dominasi kaum paticia (bangsawan Roma) mendapat reaksi dari kaum plebeia (rakyat biasa). Mereka menuntut ikut dalam pemerintahan. Atas dasar itu golongan plebeia mendapat dua wakil dalam senat yang disebut ”Tribunus Plebes” atau disingkat Tribun yang memiliki hak veto. 

3. Penyatuan Italia dan Perang Phunis. 
Antara tahun 500 – 400 SM, kota Roma menaklukan seluruh Latium. Tahun 280 SM, menaklukan kota- kota koloni Yunani yang ada di Italia Selatan. Pengembangan kekuasaan Roma ke arah selatan mengakibatkan berurusan kekuasaan antara Roma dengan koloni-koloni bangsa Phunisia di Khartago, sehingga pecahlan perang Phunia. Tokoh penting dalam perang ini adalah Jenderal Hannibal dari Khartago dan jenderal Scipio dari Roma. Roma menguasai perdagangan Laut Tengah yang mereka sebut “Mare Nostrum” (Laut Kita). 

Dalam perkembangan kerikutnya, pendekar-pendekar pembela kepentingan rakyat yang tergabung dalam” Triumvirat I”, salah satunya adalah Yulius Caesar. Beberapa warisan Caesar adalah : 

- Semboyan “Vini, Vidi, Vici” (saya datang, saya lihat, saya menang) 
- Landreform (penataan tanah) 
- Kalender Yulius. 

4. Masa Pemerintahan Kaisar (27 SM – 1453 M) 

Tahun 27 SM Octavianus berhasil menyisihkan lawan-lawannya termasuk Caesar. Senat menyerahkan semua jabatan kepadanya. Jabatan Octavianus adalah konsul, tribun, imperator, pontifex maximus, princeps, augustus. Prestasi Octavianus Augustus adalah : 
- menyusun kabinet dan birokrasi 
- membangun jalan untuk kepentingan militer 

Beberapa peristiwa penting pada aman kekaisaran Romawi adalah : 

- Yesus Kristus lahir pada masa kaisar Octaviaus Augustus. 
- Hak kewarganegaraan diberikan pada warga negara non Italia pada masa kaisar Claudius (41 – 54 M) 
- Pembakaran kota Roma dan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen pada zaman kaisar Nero(54 – 68 M). 
- Pembangunan Amphiteater Coloseum pada zaman dinasti Flaria. 
- Penghancuran kota Zerusalem (70 M)
- Perluasan wilayah kerajaan ke barat sampai dengan Sungai Donou dan ke timur sampai Sungai Tigris pada aman dinasti Adapty (96 – 181 M) 
- Pembukuan hukum Romawi, zaman Dinasti Adapty. 

Sejak 305 M, pusat pemerintahan dipindahkan ke Byzantium (Konstantinopel) oleh kaisar Konstantinus. Ketika kaisar Konstantinus wafat, Romawi pecah menjadi dua, Romawi Barat dengan ibukota Roma, dan Romawi Timur dengan ibukota Konstantinopel. Romawi Barat kemudian runtuh, sedang Romawi Timur tetap berjaya sampai tahun 1453 M yang ditandai dengan jatuhnya Konstantinopel ketangan Turki. 

5. Budaya 

a. Seni bangunan 
Dalam seni bangunan, Romawi dikenal sebagai “peminjam yang serakah”. Mereka mengambil alih pilar Yunani dalam segala gaya, maupun teknik plengkung gaya Etruska. 

Beberapa hasil seni bangunan Romawi yang terkenal sebagai berikut: 

1) Amphiteater Koloseum, tempat gladiator 

2) Pantheon, kuil pemujaan untuk dewa-dewa 

3) Gedung Circus Maximus, tempat pertunjukan atraksi kereta perang 

4) Aquaduk, talang air 

5) Viaduk, jalan raya 

6) Kotakombe, bangunan bawah tanah dalam lorong gelap bukit kapur. 

7) Gereja Hagia Sopheia, sejak Konstantinopel jatuh ketangan Turki, gereja ini diubah menjadi mesjid. 

b. Ilmu Pengetahuan. 

Romawi telah mengenal pendidikan dengan baik. Kurikulum pendidikan dikelompokkan sebagai berikut : 

1) Sekolah Dasar: membaca menulis dan berhitung. 

2) Sekolah Menengah : Gramatika, tata bahasa, sejarah, ilmu bumi dan astronomi 

3) Sekolah Tinggi : berpidato.

c. Hukum 

1) Sejak tahun 449 SM warga negara telah mendapat himpunan hukum perdata dua belas tabel. 

2) Kodeks Theodosius (438 M) himpunan hukum perdata 

3) Kodeks Yustinianus (529 M) terkenal sebagai “Corpus Juris Civilis” (Kitab undang-undang Hukum Perdata) 

d. Kepercayaan 

Kepercayaan asli orang Romawi adalah animisme tulen. Mereka percaya pada “Pneumena” (Roh penunggu api abadi kota roma), “laras”(roh penjaga rumah), “penates” (roh penunggu lumbung), 

“Yupiter” (dewa angkasa yang tinggal dibukit Capitolines), Mars (dewa pertanian) dan genius (roh yang ada pada setiap orang). 

Mereka juga memasukan dewa-dewa Yunani sebagai berikut : 

1) Yupiter (dewa tertinngi) disamakan dengan Zeus 

2) Venus (dewi kecantikan) disamakan dengan Aphrodite 

3) Yuno disamakan dengan Hera 

4) Mars, disamakan dengan Ares 

5) Minerva disamakan dengan Athena 

6) Apollo (dewa seni) diambil alih.

Rabu, 29 April 2020

MATERI REVOLUSI BESAR DUNIA KELAS XI IPS SMAN3 BANGKO PUSAKO



ASALAMUALAIKM Wr. Wb 

BAGI ANAK SMAN3 KELAS XI IPS 
UNTUK TINDAK LANJUT MATERI SILAHKAN BACA MATERI DIBAWAH INI
KEMUDIAN BUAT RINGKASAN DAN KIRIMKAN KE WA BAPAKATAU EMAIL
NO WA. 082384275060
EMAIL. abdullahbalam99@gmail.com

CATATAN: 
                    MOHON MAAF BAGI ANAK ANAK KAMI DENGAN KONDISI YANG SEPERTI INI ANAK ANAK DITUNTUT UNTUK TETAP BELAJAR OLEH DEMIKIAN BAGI YANG TIDAK MENGERJAKAN NILAI TIDAK AKAN ADA NILAI TERIMAKASIH

REVOLUSI BESAR DUNIA


Latar Belakang.

Perjalanan kehidupan manusia pada masa lampau ternyata sempat diwarnai dengan adanya beberapa revolusi yang sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia di masa kini. Tak jarang, revolusi tersebut memberikan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat pada masa itu yang salah satunya adalah memakan banyak korban jiwa. Hanya butuh sedikit percikan untuk membakar daun - daun dan ranting yang sudah sangat kering begitu lama, begitu juga untuk menyulut sebuah revolusi. Segala ketidakpuasan dan dendam menjadi latar belakang orang untuk menempuh jalan kekerasan demi mengakhiri semua itu. Namun kebanyakan revolusi sangat-sangat berdarah, karena kebanyakan revolusi seperti api menghanguskan ,menghancurkan untuk menghentikan. Stelah abad pertengahan, di Eropa terjadi perkembangan demokrasi dan perubahan ekonomi. Perkembangan demokrasi seperti adanya Revolusi Prancis, Revolusi Rusia, dan Revolusi Amerika.


A. REVOLUSI PRANCIS.

adalah perubahan bentuk pemerintahan Prancis dari kerajaan menjadi republik. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Louis XVI pada abad
ke-18.   Revolusi    ini    memiliki    semboyan:    liberte,    egalite,    fraternite

(kebebasan, persamaan, persaudaraan).

1.    Faktor-faktor penyebab terjadinya revolusi prancis diantaranya : a) Sebab-sebab umum.
1. Ketidakadilan dalam bidang politik dan ekonomi.

Masyarakat Prancis pada waktu itu terbagi atas tiga golongan yaitu Golongan I terdiri atas kaum bangsawan dan raja yang bebas pajak bahkanberhak memungut pajak. Golongan II terdiri atas kaum agama (pendeta dan cendikia ) yang bebas pajak dan mendapat uang gaji dari hasil pajak. Golongan III adalah rakyat biasa yang hanya menjadi objek pajak. Golongan III selalu tertindas karena hak-hak mereka ditekan oleh hak-hak golongan lainnya. Termasuk kesempatan-kesempatan untuk berusaha atau memajukan kehidupan secara ekonomi. Jabatan-jabatan penting sejak zaman pemerintah Louis XIV dipegang oleh kaum bangsawan (golongan I) yang bersikap sewenang-wenang. Pejabat-pejabat pemerintahan pun diangkat tidak berdasarkan kemampuan, melainkan berdasarkan faktor keturunan.


2. Kekuasaan absolut raja.

Pemerintahan Louis XIV bersifat monarki absolut, di mana raja dianggap selalu benar. Semboyan Louis XIV adalah l'etat c'est moi (negara adalah saya). Untuk mempertahankan keabsolutannya itu, ia mendirikan penjara Bastille. Penjara ini diperuntukkan bagi siapa saja yang berani menentang keinginan raja. Penahanan juga dilakukan terhadap orang-orang yang tidak disenangi raja. Mereka ditahan dengan surat penahanan tanpa sebab (lettre du cas). Absolutisme Louis XIV tidak terkendali karena kekuasaan raja tidak dibatasi undang-undang.

3. Timbul paham baru.

Menjelang Revolusi Prancis muncul ide-ide atau paham-paham baru yang pada intinya adalah memperjuangkan kebebasan dan pemenuhan hak-hak asasi manusia. Paham-paham ini muncul akibat berbagai tekanan yang menyengsarakan rakyat mulai menimbulkan keinginan-keinginan untuk
mencapai kebebasan. Paham-paham yang melatari terjadinya revolusi di Prancis sebagai berikut

·       Ajaran dari Jean Jasques Rousseau, tokoh pemikir dari Prancis. Dalam bukunya Du Contrat Social, ia menyatakan bahwa menurut kodratnya manusia dilahirkan sama dan merdeka. Buku ini juga memuat tiga prinsip yang di kemudian hari menjadi semboyan Revolusi Prancis, yaitu liberte, egalite, dan fraternite (kemerdekaan/kebebasan, persamaan, dan persaudaraan). Ajaran tersebut menyebabkan Rousseau mendapat sebutan Bapak Demokrasi Modern.

·       Montesquieu, yang terpengaruh ajaran John Locke (Inggris), menyebarluaskan ajaran Trias Politika, yaitu pembagian kekuasaan menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

·       Paham Rationalisme dan Aufklarung menuntut orang untuk berpikir rasional (masuk akal).

·       Ajaran Voltaire tentang kebebasan.

4.    Negara mengalami krisis ekonomi.

Prancis mengalami kemerosotan ekonomi dan keuangan pada masa pemerintahan Louis XVI. Hal ini disebabkan karena sikap raja dan keluarganya, terutama permaisuri Marie Antoinette, selalu menghambur-hamburkan uang negara untuk berfoya-foya.

5.    Pengaruh perang kemerdekaan Amerika.

Dalam perang kemerdekaannya dari Inggris, Amerika dibantu oleh tentara sukarelawan Prancis yang dipimpin Lafayette. Mereka kemudian terpengaruh oleh napas kemerdekaan Amerika. Nilai-nilai perjuangan kemerdekaan Amerika seperti yang terangkum dalam naskah proklamasinya, Declaration of Independence (disampaikan oleh Thomas Jefferson), yaitu pengakuan atas hak-hak manusia, dengan segera menjalar menjadi paham baru di Prancis.

b) Sebab-sebab khusus.

Untuk mengatasi krisis ekonomi, raja memanggil Dewan Perwakilan Rakyat (Etats Generaux). Dewan ini ternyata tidak mampu mengatasi masalah sebab dalam sidang justru terjadi pertentangan mengenai hak suara.
Golongan I dan II menghendaki tiap golongan memiliki satu hak suara, sementara golongan III menghendaki setiap wakil memiliki hak satu suara. Jika dilihat dari proporsi jumlah anggota Etats Generaux yang terdiri atas golongan I, 300 orang, golongan II 300 orang, dan golongan III 600 orang, dapat disimpulkan bahwa golongan I dan II menghendaki agar golongan III kalah suara sehingga rakyat tidak mungkin menang. Jika kehendak golongan III yang dimenangkan, golongan I dan II terancam sebab di antara anggota mereka sendiri ada orang-orang yang bersimpati pada rakyat.

2. Jalannya revolusi Prancis.

Pada tanggal 17 Juni 1789, anggota Etats Generaux dari golongan III mengadakan sidang sendiri, didukung oleh sebagian kecil anggota dari golongan I dan II. Peserta sidang menyatakan diri sebagai Majelis Nasional yang bertujuan memperjuangkan terbentuknya konstitusi tertulis bagi Prancis. Raja berusahamembubarkan organisasi yang dipimpin Jean Bailly dengan dukungan Comtede Mirabeau ini, baik dengan jalan perundingan maupun dengan kekerasan.

Sikap raja yang berusaha membubarkan Majelis Nasional dengan jalan kekerasan menimbulkan kemarahan rakyat dan terjadilah huru-hara. Puncak huru-hara terjadi tanggal 14 Juli 1789, ketika rakyat menyerbu dan meruntuhkan penjara Bastille, lambang kekuasaan mutlak raja. Penyerangan ini didukung oleh Tentara Nasional yang dipimpin Lafayette. Ketika terjadi pemberontakan oleh rakyat, Louis XVI melarikan diri ke luar negeri. Kesempatan ini dipergunakan oleh rakyat untuk membentuk pemerintahan baru yang demokratis. Dewan Perancang Undang-Undang yang terdiri dari Partai Feullant dan Parta Jacobin segera membentuk Konstitusi Prancis pada tahun 1791. Partai Feullant adalah partai yang proraja, sedangkan Partai Jacobin adalah partai yang prorepublik. Partai Jacobin beranggotakan kaum Geronde dan Montague. Partai ini dipimpin oleh tiga sekawan, Robespiere, Marat, Danton. Keadaan negara yang semakin berbahaya membuat Dewan Legislatif membentuk pemerintahan republik pada tanggal 22 September 1792. Raja Louis XVI dan istrinya dijatuhi hukuman pancung dengan
quillotine pada tanggal 22 Januari 1793. Masa Republik Prancis I disebut masa Convention, presidennya adalah Robespierre.

Pemerintahan Robespierre yang berasal dari kaum Montague ternyata menjalankan pemerintahan yang kejam (pemerintahan teror) yang mengakibatkan banyak korban. Akibat kebijakan pemerintah yang kejam, rakyat mulai tidak senang. Oleh karena Gironde, Robespierre ditangkap dan dijatuhi hukuman pancung dengan quillotine. Kaum Gironde (kaum borjuis yang kaya tanah) kemudian membentuk pemerintahan Directoire yang dipegang oleh Barros, Moulin, Seiyes, Roger, dan Ducos. Directoire memiliki wewenang mengatur masalah ekonomi, politik, sosial, pertahanan keamanan, dan keagamaan. Karena setiap anggota memiliki wewenang yang sama, terjadi persaingan dalam pemerintahan yang menimbulkan krisis kewibawaan, korupsi, dan runtuhnya kepercayaan rakyat. Dalam keadaan demikian, muncul seorang tokoh militer yang terkenal, yaitu Napoleon Bonaparte.

3. Pemerintahan Napoleon Bonaparte.

Kemunculan nama Napoleon Bonaparte ini diawali dengan konspirasi dari Abbe Sieyes, anggota senior Majelis Nasional dan Convention. Ia merencanakan suatu konstitusi yang dapat menggabungkan kemerdekaan dan stabilitas. Napoleon Bonaparte yang saat itu dikenal sebagai pahlawan perang dianggap menjadi kandidat yang paling sesuai untuk memperoleh dukungan militer terhadap kudeta yang akan dilaksanakan.

Kudeta berhasil dilakukan pada tanggal 9 – 10 November 1799. Setelah itu, dibentuklah pemerintahan konsulat, yaitu pemerintahan yang dipimpin tiga orang konsul: Napoleon Bonaparte, Cambaceres, dan Lebrun. Namun, dalam perjalanannya, Napoleon menyingkirkan teman-temannya, menjadi satu-satunya anggota konsulat dan mengangkat dirinya menjadi konsul seumur hidup. Pada tahun 1803, Napoleon diangkat menjadi kaisar atas putusan sidang Dewan Legislatif. Penobatannya dilakukan pada tanggal 2 Desember 1804 oleh Paus Pius VII.
Dalam masa pemerintahannya, Napoleon melakukan hal-hal berikut :
·       Membentuk pemerintahan yang stabil dengan membuat Undang-Undang Hukum Perdata (Code Civil).

·       Menciptakan buku hukum (Code Civil, Code Penal, dan Code Commerce).

·       Mengembalikan perdamaian di negara Prancis.

·       Meningkatkan kesejahteraan rakyat.

·       Mengadakan Continental Stelsel 1806, yakni larangan negara-negara di daratan Eropa untuk berdagang dengan Inggris (blokade ekonomi). Tujuannya adalah untuk melemahkan ekonomi Inggris. Usaha ini tidak berhasil karena Rusia tetap menjual gandum keada Inggris.

·       Menyerang ke Mesir (1798) dan Rusia (1812), tetapi tidak berhasil karena tentaranya banyak yang mati kedinginan.

·       Mengadakan perang melawan koalisi raja-raja Eropa.

·       Mengadakan perang melawan koalisi raja-raja Eropa.

Napoleon bercita-cita untuk memperluas dominasi Prancis atas Benua Eropa dan menjadikannya kekuatan yang diperhitungkan di dunia. Untuk mencapai cita-citanya itu, ia melakukan invasi ke negara-negara Eropa lainnya. Tentu saja politik Napoleon ini mendapat perlawanan dari negara-negara yang diserangnya. Raja-raja dari negara-negara tersebut lalu membentuk koalisi. Perang antara Prancis dan koalisi negara-negara Eropa tujuan invasinya disebut Perang Koalisi. Kronologi Perang Koalisi tersebut sebagai berikut :

·       Perang Koalisi I (1792 – 1797).

Koalisi ini diikuti oleh Austria, Prusia, Inggris, Spanyol, Belanda, dan Sardinia. Koalisi ini mampu dikalahkan Napoleon, kecuali Inggris. Napoleon berusaha melawan Inggris dengan cara menyerbu Mesir dan menyerbu langsung ke Inggris.

·       Perang Koalisi II (1799 – 1802).

Koalisi ini diikuti Austria, Rusia, Inggris, dan Turki. Austria, Rusia, dan Turki dihancurkan pada tahun 1800. Perang lalu dihentikan dengan perjanjian Amiens (1802). Pada saat inilah, Napoleon mengangkat dirinya sebagai konsul seumur hidup.
·       Perang Koalisi III (1805) Koalisi ini diikuti oleh Austria, Rusia, Inggris, dan Swedia. Napoleon memusatkan kekuatan tentaranya di Boulogne untuk menyerang Inggris dan angkatan laut di Cadiz. Laksamana Nelson dari Inggris gugur dalam pertempuran tersebut.

·       Perang Koalisi IV (1806 – 1807) Koalisi ini diikuti Prusia, Rusia, dan Inggris. Dalam perang ini, Napoleon berhasil memikat hati Turki untuk memihak Prancis dan menyerang Rusia. Prusia dihantam habis oleh Napoleon di Friesland (1807). Dari Prusia, Napoleon dapat menghancurkan Rusia. Untuk menghancurkan Inggris, mulai diberlakukan Continental Stelsel.

·       Perang Koalisi V (1809).

Koalisi ini diikuti Austria, Inggris, Spanyol, dan Portugal. Dalam perang ini, Austria memodernkan tentaranya dan sekali lagi mencoba mengadu kekuatan dengan Napoleon. Napoleon berhasil menghancurkan pasukan Austria sampai benar-benar habis kekuatannya dalam pertempuran di Wagram (1809).

·       Perang Koalisi VI (1812 – 1813).

Koalisi ini diikuti Rusia, Inggris, Swedia, Austria, Spanyol, dan Prusia. Pada tahun 1812, Napoleon menyerbu Rusia dengan mengerahkan 600.000 orang tentara. Maksud penyerbuan ini adalah untuk menghukum Rusia yang melanggar Continental Stelsel. Namun, pada tahun 1813, Napoleon dikalahkan dalam pertempuran di Leipzig dan ditangkap. Setelah kekalahannya dalam pertempuran di Leipzig, Napoleon dibuang ke Pulau Elba. Pengasingan ini tidak melemahkan perjuangan Napoleon. Ia berhasil meloloskan diri dan kembali menyatakan diri sebagai kaisar selama 100 hari. Pada tanggal 8 Juni 1815 terjadi pertempuran di Waterloo. Napoleon kembali tertangkap dan diasingkan ke Pulau St. Helena sampai meninggal pada tanggal 5 Mei 1821. Jenazahnya diawetkan di Hotel des Invalides, Paris. Usai perang tersebut, bangsa-bangsa Eropa yang berkoalisi melawan Prancis lalu mengadakan Kongres Wina (1815) dengan tujuan mengembalikan kondisi daratan Eropa ke keadaan sebelum perang dan menghukum Prancis. Isi keputusan Kongres Wina sebagai berikut : 
a.  Australia kehilangan Belanda bagian selatan dan sebagai gantinya memperoleh Lombardia.

b.  Membentuk Konfederasi Jerman (Deutsche Bond) yang terdiri dari 39 negara kuat.

c.  Italia dipecah menjadi wilayah-wilayah yang lebih kecil agar tidak tumbuh menjadi negara yang kuat.

d.    Rusia mendapatkan wilayah Finlandia dan bagian timur Polandia.

e.     Inggris mendapat wilayah Ceylon, Malta, dan Holgeland.

f.      Belanda dibagi menjadi Belanda Utara dan Belanda Selatan.

g.    Swedia melepaskan Finlandia dan mendapatkan Norwegia.

4. Akibat Revolusi Prancis.

Akibat atau dampak Revolusi Prancis di dalam negeri dapat dipetakan

sebagai berikut :

a) Bidang politik.

Revolusi Prancis membawa perubahan dalam sistem pemerintahan yang semula berupa monarki absolut menjadi pemerintahan yang demokratis. Hak asasi manusia diakui dan dihormati. Konstitusi atau undang-undang dasar merupakan kekuasaan yang tertinggi. Muncul pula ide-ide republik, suatu bentuk pemerintahan yang melayani kepentingan umum, dan prinsip-prinsip berikut :

·       Demokrasi, yaitu prinsip bahwa setiap manusia dilahirkan dengan hak yang sama dalam kehidupan bernegara. Hak yang dimaksud adalah hak bersuara, mengemukakan pendapat, berserikat, dan berkumpul.

·       Perasaan nasionalisme sesuai dengan semboyan Revolusi Prancis: Liberte, Egalite, Fraternite (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan). Prinsip ini membangkitkan jiwa persatuan yang menjadi kekuatan dalam

menghadapi segala bahaya yang mengancam negara.

b) Bidang ekonomi.

Beberapa akibat adanya Revolusi Prancis dalam bidang ekonomi sebagai berikut.

·       Petani menjadi pemilik tanah kembali.

·       Penghapusan pajak feodal.

·       Penghapusan gilde.

·      Timbulnya industri besar c) Bidang sosial.

Akibat-akibat dalam bidang sosial, antara lain : dihapuskannya feodalisme, adanya susunan masyarakat yang baru, dan adanya pendidikan dan pengajaran yang merata untuk semua lapisan masyarakat.

Adapun akibat atau dampak Revolusi Prancis terhadap dunia, termasuk dalam perjuangan pergerakan bangsa Indonesia, sebagai berikut.

·       Penyebaran ide liberalisme.

·       Adanya penyebaran paham demokrasi di tengah kehidupan bernegara.

·       Berkembangnya ide nasionalisme.

B. REVOLUSI AMERIKA.

Sejak ditemukan, Benua Amerika menarik begitu banyak bangsa di Eropa untuk membangun koloninya. Bangsa-bangsa yang pernah membangun koloni di benua tersebut, antara lain, Spanyol, Prancis, dan Inggris. Kolonisasi Inggris atas Amerika bagian utara diawali kedatangan John Cabot (1497) beserta sejumlah penjelajah Inggris lainnya. Di benua baru tersebut, John Cabot dan rekan-rekannya memperoleh hak mengelola beberapa bidang tanah yang kemudian berkembang dan meluas menjadi koloni.

Pada tahun 1763, daerah-daerah di Amerika yang menjadi wilayah kekuasaan Inggris telah mencapai tiga belas koloni yang memiliki pemerintahan sendiri. Akan tetapi, untuk mempertahankan dan memperluas koloninya, Inggris harus berhadapan dengan Prancis dan Spanyol. Peperangan yang paling berat terjadi adalah ketika melawan Prancis. Peperangan yang memakan waktu sangat lama itu membuat kerajaan Inggris sempat mengalami kebangkrutan. Untuk mengatasi masalah keuangan,
pemerintah Inggris lalu membuat kebijakan-kebijakan yang mengeksploitasi negara-negara jajahan, termasuk Amerika Utara. Berbagai kebijakan yang merugikan rakyat wilayah koloni di Amerika menimbulkan pemberontakan yang dikenal dengan sebutan Revolusi Amerika.

Berikut kronologi terjadinya Revolusi Amerika.

1) Perang Tujuh Tahun (1756 – 1763).

Wilayah jajahan atau koloni Inggris di Amerika Utara terletak di sepanjang pantai timur Amerika Utara. Adapun wilayah dari pantai selatan sepanjang Sungai Mississippi (Louisiana) sampai Kanada adalah koloni Prancis. Wilayah koloni Inggris dan Prancis ini dipisahkan oleh daerah pedalaman. Pergerakan Inggris yang terus-menerus memperluas tanah jajahannya ke arah barat kemudian mulai melanggar batas jajahan Prancis (Louisiana). Hal ini memicu hubungan yang tegang antara Inggris dan Prancis yang mengarah ke peperangan. Pertempuran meletus setelah terjadi tembak-menembak antara pasukan Prancis dan pasukan koloni Inggris (warga Amerika) di dekat benteng Duquesne (Pittsburgh) yang merupakan wilayah Prancis. Dalam peperangan ini, Prancis kalah dan dibuatlah perjanjian perdamaian Paris yang isinya sebagai berikut :

·       Wilayah Kanada dan Louisiana di sebelah timur Mississippi diberikan kepada Inggris, sedangkan wilayah di sebelah barat Mississippi tetap menjadi milik Prancis.

·       Prancis wajib menyerahkan semua wilayah jajahannya di India kepada Inggris. Akibat perjanjian tersebut, kondisi berbalik. Semula sebagian besar wilayah Amerika Utara dikuasai Prancis, kini beralih ke tangan

Inggris.

2) Perang kemerdekaan Amerika (1774 – 1783).

Koloni Inggris di Amerika tidak dikembangkan oleh pemerintahnya, melainkan oleh orang-orang sipil dan pedagang. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang hidupnya tertekan di Inggris dan menganut agama yang dilarang oleh pemerintah Inggris. Mereka pergi ke Amerika untuk mengejar kehidupan yang lebih baik dan mencari kebebasan. Di antara perintis-perintis koloni di Amerika adalah sekelompok orang yang dikenal
sebagai The Pilgrim Fathers. Mereka berangkat ke Amerika dengan kapal Mayflower dan mendarat pada tahun 1620. Sesampainya di Amerika, mereka lalu mendirikan daerah koloni yang bernama Massachusetts. Orang Amerika sekarang menganggap The Pilgrim Fathers sebagai pendiri Amerika. Para pelarian dari Amerika ini kemudian tidak lagi mengganggap diri mereka sebagai orang Inggris, meskipun secara pemerintahan mereka tetap berada di bawah Inggris. Namun, karena pemerintah Inggris kemudian mulai memperlakukan koloni di Amerika seperti juga koloni di wilayah-wilayah dunia lainnya, orang-orang yang telah menganggap dirinya sebagai rakyat Amerika ini lalu menginginkan kemerdekaan. Setelah Perang Tujuh Tahun melawan Prancis (1756 – 1763), kas negara Inggris kosong. Untuk mengatasi krisis keuangan, Inggris memaksa Amerika untuk ikut menanggung kerugian dengan membayar pajak yang tinggi.

Alasan Inggris adalah karena Perang Tujuh Tahun memberi manfaat bagi koloni di Amerika berupa perluasan daerah dan perlindungan dari serangan bangsa lain. Di samping pajak yang tinggi, Inggris juga melakukan monopoli. Hasil bumi Amerika (tembakau, gula, dan kapas) hanya boleh dijual kepada Inggris dan sebaliknya, Amerika hanya diperbolehkan membeli barang-barang kebutuhannya dari Inggris saja. Tentu saja rakyat Amerika menentang kebijakan Inggris. Monopoli perdagangan berakibat harga-harga melambung tinggi sebab Inggris dapat mempermainkan harga. Adapun mengenai pajak, rakyat Amerika mau membayar dengan syarat: Inggris harus memberi kesempatan pada warga Amerika untuk menjadi wakil rakyat di parlemen Inggris.

Tuntutan ini mereka pertegas dengan pernyataan: "No taxation without representation." Ketegangan kemudian terjadi sebab Raja Inggris, George III, berusaha memaksakan kebijakan tersebut. Semula rakyat Amerika melakukan perlawanan tidak secara nasional. Namun, kemudian Inggris mengeluarkan Undang-Undang Teh (1773). Dengan undangundang ini, British East India Company yang mengalami surplus teh akan memperoleh keuntungan, sebab dapat menjual produknya ke Amerika dengan harga yang sangat murah. Akibatnya, para pedagang teh di Amerika
bangkrut. Pada tahun 1774, berlabuhlah tiga kapal Inggris yang memuat teh untuk Amerika di Boston. Orang-orang Amerika yang merasa dirugikan oleh kedatangan teh tersebut lalu membajak kapal dengan menyamar menjadi Indian dan melemparkan teh-teh tersebut ke dalam laut. Inggris marah lalu menghukum Boston dengan serangan militer. Rakyat Amerika dari daerah koloni lainnya bersatu dan membantu Boston. Peristiwa yang dikenal sebagai Boston Tea Party ini menjadi penyebab khusus terjadinya perang kemerdekaan Amerika.

Adapun jalannya perang kemerdekaan yang berlangsung sejak tahun 1775 – 1783 ini sebagai berikut:
a)    Pertempuran pertama berlangsung di Lexington kemudian di Boston. Inggris memerintahkan rakyat Kanada untuk membantu tentara Inggris, namun rakyat Kanada menolak. Inggris pun menyerbu Kanada dan terjadilah pertempuran di koloni paling utara tersebut. Waktu selama peperangan tersebut dimanfaatkan oleh George Washington, pimpinan tertinggi pasukan revolusioner Amerika, untuk mengatur tentaranya.

b)    Awalnya, rakyat Amerika bertempur hanya karena merasa tertindas oleh aturan-aturaInggris. Mereka belum menyadari betul apa tujuan mereka berperang. Tujuan menjadi terang, yaitu kemerdekaan, setelah muncul tulisan Thomas Paine pada suatu selebaran yang berjudul Common Sense. Tulisan itu diterbitkan pada tahun 1776. Dengan segera, pada tahun itu juga, rakyat Amerika menyatakan dirinya merdeka. Proklamasi kemerdekaan disusun oleh Thomas Jefferson dalam rapat Kongres di Philadelphia. Kongres ini diikuti oleh 13 negara bagian (koloni). Proklamasi ini sangat terkenal karena di dalamnya terkandung pernyataan mengenai hak-hak manusia (human right). Bagian yang menegaskan hal tersebut berbunyi sebagai berikut. "We hold these truths to be self evident, that all men are created equal, that they are endowed by their creator with certain unalienable right, that among these are life, liberty, and the pursuit of happiness ....".

c)    Kongres yang merupakan gabungan wakil-wakil dari ketiga belas negara bagian kemudian mengadakan pertemuan untuk membahas bentuk
negara yang diinginkan dan merancang konstitusi. Sesuai dengan kesepakatan dalam Articles of Confederation (1777) bentuk negara Amerika adalah negara serikat dengan nama The United States of Amerika (USA).

d)    Negara pertama yang mengakui kemerdekaan Amerika adalah Prancis (1778). Prancis kemudian membantu Amerika melawan Inggris dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin Jenderal Lafayette ke Amerika.

Tindakan Prancis ini didorong oleh motivasi berikut: Prancis ingin membalas dendam atas kekalahannya dalam Perang Tujuh Tahun melawan Inggris, Hasil diplomasi Benjamin Franklin, tokoh perjuangan kemerdekaan Amerika. Pada tahun 1779, Spanyol turut membantu Amerika dengan imbalan berupa pendudukan atas Gibraltar dan Florida. Berkat bantuan negara-negara yang bermusuhan dengan Inggris ini, kedudukan USA (Amerika Serikat) menjadi kuat.

e)    Inggris akhirnya kalah. Jenderal Cornwallis, pimpinan tertinggi pasukan Inggris, bersama 7.000 orang tentaranya menyerah kepada Washington dan Lafayette di Yorktown pada tahun 1781. Untuk mengakhiri peperangan diadakan perjanjian perdamaian di Paris (1783). Isi perjanjian tersebut, antara lain, Inggris mengakui kemerdekaan Amerika

Serikat.

3) Pembentukan Undang-Undang Dasar (1787 – 1789).

Tahun-tahun terakhir perang kemerdekaan sampai masa pembentukan konstitusi atau undang-undang dasar (1783 – 1789) merupakan masa yang penuh pertentangan dan perselisihan di antara ketigabelas negara bagian di Amerika Serikat. Ada dua blok besar yang berselisih, terbagi atas blok selatan (sembilan negara) dan blok utara (empat negara). Blok selatan yang dipimpin Thomas Jefferson menghendaki pemberian kekuasaan atau wewenang yang sebesar-besarnya bagi pemerintah negara bagian. Adapun blok utara yang dipimpin Alexander Hamilton menghendaki kekuasaan dan wewenang yang sebesarbesarnya diberikan kepada pemerintah pusat. Pada tahun 1787, wakil negara-negara bagian lalu berkumpul di Philadelphia untuk menyusun undang-undang dasar. Akhirnya diperoleh kompromi
antara blok utara dan selatan bahwa akan ada pembagian kekuasaan atau wewenang yang seimbang antara pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian.

Kekuasaan dan wewenang menjalankan pemerintahan di dalam negeri sebagian besar dipegang tiap-tiap negara bagian, sementara urusan umum, pertahanan, dan hubungan ke luar negeri menjadi wewenang pemerintah pusat. Pemerintah pusat tidak akan mencampuri urusan dalam negeri yang menjadi wewenang pemerintah negara bagian dan sebaliknya, pemerintah negara bagian menyerahkan sepenuhnya tugas dan tanggung jawab yang menjadi wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah pusat. Kedua blok lalu menyatakan kesetiaan pada undang-undang dasar dan tidak akan melanggarnya.

Adapun struktur pemerintahan pusat sesuai dengan isi undang-undang yang disahkan pada tahun 1788 (berlaku tahun 1789) ini sebagai berikut :

·       Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan tertinggi dalam masa jabatan selama empat tahun dan dibantu oleh State Departement atau kementerian-kementerian.

·       Kongres adalah badan perwakilan yang terdiri atas dua kamar, yaitu Senat, merupakan wakil dari negara-negara bagian. Tiap negara bagian memiliki dua orang wakil. House of Representatives, yaitu perwakilan yang jumlahnya didasarkan atas jumlah penduduk tiap-tiap negara bagian. Pertemuan negara-negara bagian di Philadelphia tersebut juga memutuskan mengangkat George Washington sebagai presiden pertama untuk periode tahun 1789 – 1797 (dua kali periode).

4) Perang Amerika – Inggris (1812 – 1814).

Pada waktu Napoleon Bonaparte melakukan blokade ekonomi terhadap Inggris dengan Continental Stelsel, Inggris hanya dapat berdagang dengan Amerika. Hal ini menyebabkan ketergantungan Inggris pada Amerika. Akan tetapi, Amerika tidak ingin hanya berdagang dengan Inggris. Amerika menghendaki perdagangan yang bebas dalam negara mana pun sehingga menyatakan kenetralannya dalam perdagangan. Inggris yang khawatir pada nasib perdagangannya lalu berusaha menyerbu Amerika
untuk tujuan monopoli. Pertempuran meletus pada tahun 1812. Namun, Inggris kalah dan perdagangan di Amerika tetap bebas. Perang ini tidak membawa akibat yang cukup berarti.

5) Doktrin Monroe (1823).

Pada tahun 1816 – 1828, timbul perang kemerdekaan di Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang menjadi jajahan Spanyol. Karena merasa akan kalah, Spanyol meminta bantuan dari negara-negara sekutunya yang tergabung dalam Perserikatan Besar. Perserikatan ini sepakat menolong Spanyol dan melakukan intervensi ke Amerika Selatan pada tahun 1822.

Mereka juga meminta bantuan dan dukungan dari Amerika Serikat yang pernah dibantu Spanyol dalam perang kemerdekaannya. Namun, Amerika Serikat justru mengeluarkan pernyataan sikap yang dikenal sebagai Doktrin Monroe (Monroe Doctrine). Doktrin ini diumumkan pada tahun 1823 oleh Presiden Amerika Serikat, James Monroe. Isi doktrin ini adalah pernyataan America for the Americans (Amerika untuk rakyat Amerika). Inti doktrin ini adalah menentang segala bentuk penjajahan di Benua Amerika.

6) Akibat Revolusi Amerika.

Revolusi Amerika membukakan mata dunia bahwa dengan kekuatan persatuan dan penghargaan atas hak-hak asasi manusia, kemerdekaan dapat diperoleh. Namun, bukan berarti kemerdekaan dapat diperoleh secara cuma-cuma. Kemerdekaan harus diraih dengan usaha sendiri dan pantang menyerah. Hikmah demikian pula yang menggerakkan rakyat Indonesia untuk mulai memperjuangkan kemerdekaannya. Dengan kesadaran akan hak asasi dan persatuan kepentingan, kemerdekaan Indonesia akhirnya dapat diperoleh.


C. REVOLUSI RUSIA.

Pada permulaan abad ke-19, keadaan Rusia masih terbelakang dibandingkan negaranegara Eropa lainnya. Masyarakat Rusia pada masa itu terbagi atas dua golongan, yaitu tuan tanah (bangsawan) dan petani (rakyat
jelata). Rusia saat itu adalah negara agraris. Sebagian besar penduduknya merupakan petani miskin yang harus tunduk kepada tuan tanah, bahkan menjadi budak dari tuan tanah. Status petani sebagai budak tuan tanah ini diatur dalam Undang-Undang Perbudakan Rusia yang disahkan oleh Tsar Alexis I pada tahun 1646.

Perbudakan dihapuskan pada tahun 1861 dengan dikeluarkannya Undang-Undang Emansipasi (Emancipation Edict) oleh Tsar Alexander II. Isi undang-undang tersebut sebagai berikut :

a)    Perbudakan dihapuskan.

b)    Petani bekas budak mendapat tanah sebagai miliknya.

c)    Negara membayar uang kerugian kepada tuan-tuan tanah pemilik budak. Meski telah dikeluarkan undang-undang tersebut, kondisi kehidupan

petani belum mengalami kemajuan sebab kepala mir (kepala desa) lama kelamaan bertindak seperti tuan tanah dan memperkaya diri sendiri. Pada tahun 1906 (masa pemerintahan Tsar Nicholas II), sistem mir dihapuskan oleh Menteri Stolypin. Tanah diberikan kepada pemilik sehingga dari pekerjaannya seorang petani dapat memperoleh hasil.

Menjelang terjadinya revolusi, muncul dua aliran kaum terpelajar di Rusia, yaitu aliran Slavia dan aliran Barat. Aliran Slavia ingin membangun Rusia atas dasar kultur Slavia di mana negara dianggap sebagai badan moral. Aliran ini kemudian menjadi pendekar paham autokrasi, ortodoks, nasionalisme dan memunculkan gerakan Pan Slavisme. Adapun aliran Barat ingin membangun Rusia berdasarkan konsepsi Barat di mana negara dianggap sebagai badan politik belaka yang digunakan untuk mencapai kesejahteraan rakyat.

1) Latar belakang Revolusi Rusia.

Sejak kekalahannya dalam perang melawan Jepang pada tahun 1905, bayangan revolusi selalu tampak di Rusia. Berbagai gerakan rakyat menentang pemerintah ditindas dengan kekerasan senjata. Gerakan tersebut bersifat sporadis dan seberapa pun usaha pemerintah untuk menindasnya, gerakan-gerakan serupa selalu muncul. Akhirnya, revolusi sungguh sungguh
terjadi di tengah Perang Dunia ketika Rusia mengalami kekalahan-kekalahan besar.

Adapun Sebab-sebab terjadinya revolusi rusia antara lain sebagai berikut :

a. Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner.

Ketika negara-negara lain mulai mengakui hak-hak politik bagi warga negaranya, Tsar Nicholas II masih enggan melakukan hal yang sama. Ia memang mengizinkan dibentuknya Duma (daerah perwakilan rakyat Rusia), namun keberadaannya hanya sandiwara belaka. Pemilihan anggota Duma dilakukan dengan pura-pura karena pada praktiknya, anggota Duma adalah orang-orang yang propemerintahan Tsar. Hasil-hasil rapat dan rekomendasi Duma kepada Tsar tidak pernah dihiraukan. b. Susunan pemerintahan Tsar yang buruk.

Pemerintahan pada masa Tsar Nicholas II tidak disusun secara rasional, melainkan atas dasar favoritisme. Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap untuk pemerintahannya, orang-orang yang dipilihnya untuk jabatan-jabatan pemerintahan hanyalah orang-orang yang disukainya. Dalam hal ini, Nicholas II sangat dipengaruhi oleh istrinya, Tsarrina Alexandra. Alexandra sendiri sangat dipengaruhi oleh seorang biarawan yang menyebut dirinya sebagai utusan Tuhan, Grigori Rasputin. Alexandra dan Rasputin adalah orang-orang yang sangat kolot dan benci terhadap segala macam paham baru.

c. Perbedaan sosial yang mencolok mata.

Kondisi kehidupan antara kedua golongan masyarakat di Rusia pada masa itu sangat jauh perbedaannya. Tsar dan para bangsawan hidup mewah dan kaya raya, sementara rakyat, terutama petani dan buruh, sangat miskin dan sengsara. Bangsawan juga memiliki berbagai macam hak yang tidak dimiliki rakyat, bahkan banyak hak rakyat yang diabaikan. Sekalipun perbudakan telah dihapuskan, para bangsawan tetap memperlakukan rakyat biasa seperti budak dalam kehidupan sehari-hari. d. Persoalan tanah.
Perubahan kebijakan agraria oleh Menteri Stolypin pada tahun 1906 hanya menghasilkan perubahan tanah-tanah mir menjadi milik perseorangan anggota mir. Di luar mir, masih banyak tanah berukuran luas yang menjadi milik para tuan tanah, baik bangsawan maupun para kulak (petani-petani besar). Tanah-tanah ini dikerjakan oleh para petani kecil (buruh tani). Para buruh tani ini lalu berusaha menuntut tanah yang seharusnya menjadi miliknya.

e. Adanya aliran-aliran yang menentang Tsar.

Dalam revolusi pada tahun 1905, aliran-aliran yang menentang Tsar dapat ditindas, tetapi tidak lenyap. Mereka melakukan gerakan bawah tanah dan mengumpulkan kekuatan sambil menunggu kesempatan untuk kembali muncul. Aliran-aliran tersebut sebagai berikut :

·       Kaum liberal yang disebut Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini menghendaki Rusia menjadi kerajaan yang berundang-undang dasar.

·       Kaum sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis serta pemerintahan yang modern dan demokratis. Kaum sosialis merupakan anasir yang revolusioner dan terbagi lagi atas dua aliran: Mensheviks (moderat atau sosial demokrat) dan Bolsheviks (radikal, kemudian berkembang menjadi partai komunis). Golongan Mensheviks dipimpin oleh Georgi Plekhanou yang kemudian digantikan oleh Kerensky.

Adapun golongan Bolsheviks dipimpin oleh Lenin dan Trotsky.

f.   Kekalahan perang.

Ketika melibatkan diri dalam Perang Dunia I, sebenarnya Rusia tidak mempunyai tujuan perang yang tertentu. Rusia ikut perang karena terikat dan terseret oleh perjanjian-perjanjiannya dengan negara-negara lain, terutama yang tergabung dalam Triple Entente. Keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I mendapat sambutan dingin dari rakyatnya. Peperangan yang tidak didukung oleh rakyat tentu menghasilkan kekalahan. Kekalahan-kekalahan besar Rusia (pertempuran di Tannenberg dan di sekitar danau-danau wilayah Masuri) semakin mengecewakan hati dan melenyapkan kepercayaan rakyat kepada Tsar. Rakyat mulai jemu pada peperangan dan
menginginkan

kedamaian.

g. Ancaman bahaya kelaparan.

Lima belas juta warga Rusia dimobilisasi untuk perang. Kesejahteraan mereka harus dijamin penuh oleh negara. Sementara, banyaknya orang yang dikirim ke medan perang berakibat kurangnya tenaga kerja, baik dalam bidang industri maupun pertanian. Macetnya industri dan pertanian ini menimbulkan bahaya kelaparan sebab kurangnya bahan makanan. Perekonomian negara pun menjadi kacau balau.

2) Jalannya Revolusi Rusia.

Revolusi Rusia yang berlangsung pada tahun 1917 terbagi dalam dua fase, diantaranya :

a. Revolusi Februari 1917.

Revolusi ini dimotori oleh orang-orang Kadet, Mensheviks, dan Bolsheviks. Tujuannya adalah untuk menggulingkan Tsar. Revolusi dimulai di Petrograd (sekarang Leningrad) berupa demonstrasi yang menuntut turunnya Tsar, diikuti oleh pemogokan di perusahaan-perusahaan. Tentara yang diperintahkan menembaki para pemogok dan demonstran berbalik menembaki opsir-opsirnya sendiri. Revolusi berdarah pun meletus. Tsar ditawan dan dipaksa turun takhta. Usai revolusi, pemerintahan sementera dibentuk. Kaum Kadet memegang pimpinan.

Akan tetapi, kaum Kadet tidak mengadakan perubahan-perubahan yang sesuai seperti tuntutan rakyat. Alasannya adalah kekhawatiran bahwa perubahan-perubahan itu hanya akan menambah kacau keadaan. Kaum Mensheviks dipimpin Karensky lalu menggulingkan kaum Kadet dan memegang pimpinan pemerintahan. Program kaum Mensheviks adalah, pertama-tama, menjunjung kembali kehormatan Rusia yang telah merosot karena kekalahan-kekalahan dalam perang, dan kemudian baru mengadakan perombakan atas sistem pemerintahan dalam negeri. Bentuk negara diubah menjadi republik, kemudian diadakan serangan besar-besaran terhadap Jerman. Sayangnya, serangan tersebut gagal sama sekali. Rakyat yang jenuh pada peperangan kehilangan kepercayaan pada pemerintahan Mensheviks.
Memanfaatkan keadaan ini, kaum Bolsheviks tampil ke muka dan memberi janji-janji kedamaian serta pembagian bahan makanan dan tanah kepada rakyat.

b. Revolusi Oktober 1917 (Revolusi Komunis).

Pada tanggal 10 April 1917, Lenin kembali ke Rusia dari perantauannya ke Jerman, Prancis, Inggris, Austria, dan Swiss sejak tahun 1907. Pada tahun yang sama, Leon Trotsky (Bronstein) tiba di Rusia dari Amerika. Kedua orang ini lalu menjadi motor penggerak kaum Bolsheviks yang berpaham komunis di Rusia. Ketika kaum Kadet dan Mensheviks bergulat dengan revolusi cara mereka, gerakan bawah tanah kaum Bolsheviks secara diam-diam mempersiapkan revolusinya sendiri. Mereka membentuk pemerintahan sendiri, tentara sendiri (yang disebut Pasukan Merah), dan menyebarkan propaganda antipemerintah borjuis.

Pada saat pemerintahan Mensheviks kehilangan kepercayaan rakyat, kaum Bolsheviks memanfaatkannya dengan segera merangkul rakyat. Mereka menganjurkan para petani agar membagi-bagikan tanah dan menganjurkan para buruh untuk menyita pabrik-pabrik. Pendekatan ini mendapat dukungan dan simpati dari rakyat. Dimulailah revolusi kedua ala Bolsheviks. Revolusi kedua ini dimulai dari Petrograd lagi. Tentara dan angkatan laut di Petrograd memihak Lenin, disusul dukungan dari tentara-tentara Difron. Pada tanggal 25 Oktober 1917, pemerintahan Mensheviks digulingkan dan kaum Bolsheviks mengambil alih kekuasaan pemerintahan. Setelah itu, segera diadakan perubahan-perubahan besar diantaranya :

·       Diadakan perundingan perdamaian dengan Jerman yang melahirkan perjanjian perdamaian Brest Litovsk (1918).

·       Segala utang piutang pemerintah Tsar dihapuskan dan bank dimonopoli negara.

·       Tanah dibagi-bagikan kepada petani dan buruh menyita pabrik-pabrik.

·       Bahan makanan dikerahkan dan dibagi-bagikan kepada rakyat. Revolusi yang kedua ini berjalan dan berhasil dengan baik, sehingga kaum Bolsheviks mendapat kedudukan yang kuat.

3) Intervensi negara-negara asing (1918).
Setelah kaum Bolsheviks memegang pemerintahan Rusia, para pengikut Tsar yang masih setia berusaha melakukan pemberontakan. Mereka menyebut dirinya kaum Rusia Putih (lawan dari kaum Bolsheviks yang disebut kaum Rusia Merah/Komunis). Mereka dipimpin oleh Jenderal Denikin dan Wrangel. Sekutu (Inggris, Amerika Serikat, Prancis, dan lain-lain) segera memihak kaum Rusia Putih, tidak semata-mata karena mereka antikomunis, melainkan juga dikarenakan adanya kekhawatiran menghadapi penghentian perang antara Rusia dan Jerman. Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis menyerbu Rusia dari arah timur (Vladivostok), utara (Murmansk), barat (Estonia dan Turki), dan selatan (Laut Kaspia). Akan tetapi karena front-front negera-negara pengintervensi ini terpisahpisah jauh dan kurang sekali adanya koordinasi antara front-front tersebut, intervensi ini gagal. Kaum Rusia Putih rontok dan lebur. Sekeluarnya dari perang saudara antara Rusia Putih dan Rusia Merah, kaum Bolsheviks menjadi semakin kuat dan bersatu.

4) Akibat-akibat Revolusi Komunis 1917.

Revolusi yang dilakukan kaum Bolsheviks membawa akibat sebagai berikut.

a.  Dihapuskannya pemerintahan Tsar yang kolot untuk selamanya. Pemerintahan diubah dengan sistem satu partai (pemerintahan dipegang oleh satu partai). Cobalah bandingkan dengan sistem satu partai di Jerman (Hitler dengan NAZI-nya) dan di Italia (Mussolini dengan fasismenya).

b.  Timbulnya demokrasi Soviet sebagai lawan dari demokrasi liberal. Demokrasi liberal atau parlementer dianggap Lenin kurang demokratis sebab biasanya parlemen diduduki oleh orang-orang dari kelas menengah ke atas, sementara rakyat jelata tidak tahu apaapa. Lenin lebih suka membentuk dewan-dewan rakyat (Soviet) yang mewakili suara masyarakat terbawah. Dewan-dewan rakyat ini kemudian akan memilih di antara mereka untuk menjadi wakil dalam dewan rakyat yang lebih tinggi. Mekanisme yang sama berlanjut hingga ke tingkat paling tinggi.
c.  Modernisasi Rusia maju dengan pesat, terutama dalam bidang industri dan pertanian. Dalam kurun waktu lebih kurang empat puluh tahun, Rusia mulai dapat menyamai negara-negara industri lainnya di Eropa Barat dan Amerika.

d. Meluasnya komunisme di seluruh dunia. Hingga kini komunisme menjadi faktor kekuatan politik dunia yang perlu diperhitungkan.
5) Pemerintahan Lenin (1917 – 1924).

Selama masa pemerintahan Lenin, terjadi hal-hal sebagai berikut :

a. Pembentukan komintern (Komunis Internasional).

Pada tahun 1919 dibentuk Komintern yang bertugas memimpin partai-partai komunis di seluruh dunia. Komintern dilebur pada tahun 1947 karena berbau imperialisme Rusia dan digantikan oleh Cominform (Communist Information) yang merupakan pusat propaganda komunisme di seluruh dunia.

b. Pembentukan Uni Soviet Sebelum tahun 1922.

Rusia terdiri dari beberapa negara kecil yang bersatu di bawah bendera Federasi Republik-Republik Soviet Sosialis Rusia (FRSSR). Pada tahun 1922, federasi ini diubah menjadi uni dan disebut Uni Republik-Republik Soviet atau Union of Soviet Socialist Republics (USSR). Kekuasaan pemerintahan terpusat pada pemerintahan pusat. c. Sistem perekonomian komunis.

Ketika Lenin memegang pemerintahan, Rusia hendak disusun menjadi seratus persen komunis. Semua hasil produksi, baik industri maupun pertanian, harus diserahkan kepada negara. Nantinya negara yang akan membagi-bagikannya dengan adil. Akan tetapi, para petani kaya (kulak) menolak menyerahkan segala hasil buminya kepada negara. Para petani juga tidak mau menanam lebih dari apa yang mereka butuhkan untuk hidup sebab sebanyak apa pun mereka menanam, hasil yang mereka dapatkan sama saja. Akibatnya, pertanian menjadi kacau dan bahaya kelaparan mengancam. Pada tahun 1921, Lenin mengubah kebijakan ekonominya dan menggantinya dengan NEP (New Economical Policy) di mana hasil bumi boleh dijual dengam bebas. Namun, untuk menyaingi sistem pertanian bebas
yang dipraktikkan para kulak, diadakan pula pertanian kolektif (kolkhoz) dan pertanian negara (sovkhoz) untuk menyaingi pertanian bebas dari para kulak. NEP ini terbukti berjalan dengan baik. Para kulak makin terdesak dan semakin banyak petani yang menggabungkan diri dalam kolkhoz. Lenin meninggal dunia pada tahun 1924. Jenazahnya dimakamkan di dekat Kremlin dalam sebuah musoleum (makam yang indah) di mana setiap tahun rakyat Rusia dapat melihat wajah "Bapak Komunisme Rusia".

6) Keadaan dalam negeri usai pemerintahan Lenin.

Dua orang calon pengganti Lenin, Stalin dan Trotsky memiliki pemahaman yang berbeda mengenai komunisme. Trotsky bermaksud mengobarkan revolusi dunia untuk menciptakan masyarakat komunis di seluruh dunia. Baginya, kaum buruh lebih penting daripada kaum lainnya. Adapun Stalin berkehendak untuk memperkukuh dahulu komunisme di Rusia sebelum meluaskan paham tersebut ke seluruh dunia. Baginya, buruh dan kaum tani sama pentingnya. Stalin mengizinkan kaum komunis menggunakan modal asing dan ahli-ahli ilmu pengetahuan dari negara-negara kapitalis untuk mencapai tujuannya. Salah satu contoh adalah dibuatnya perjanjian Prancis – Rusia pada tahun 1923. Kebijakan Stalin memperoleh dukungan luas, sehingga ia dipilih menjadi pemimpin Uni Soviet menggantikan Lenin. Trotsky dibuang ke luar Rusia dan kemudian dibunuh di Meksiko (1940).

Stalin meneruskan politik ekonomi Lenin sampai tahun 1927. Kemudian, ia menyusun Rencana Lima Tahun untuk mengembangkan perekonomian Rusia. Rencana Lima Tahun yang pertama (1927 – 1932) adalah industrialisasi Rusia secara besar-besaran dan modernisasi pertanian. Rencana ini berjalan baik, disusul dengan ditiadakannya kulak dan mengubah seluruh sistem pertanian menjadi kolkhoz dan sovkhoz. Rencana Lima Tahun yang kedua (1932 – 1937) dibuat untuk menyempurnakan yang pertama.

Pemerintahan Stalin merupakan pemerintahan yang otoriter. Ia bercita-cita menjadi penguasa mutlak. Rasa rendah diri menyebabkan Stalin selalu curiga kepada siapa pun. Stalin dapat berkuasa mutlak di Rusia karena
sifatnya yang licik, penuh tipu daya, dan tega mempecundangi lawan-lawan politiknya. Ia meninggal pada tanggal 16 Maret 1953. Ia tidak menunjuk pengganti, sehingga timbullah persaingan antara Nikita Khrushchev dan Leonid Brezhnev. Khrushchev keluar sebagai pemenang, namun digulingkan pada tahun 1964.

Salah satu peristiwa mencolok selama karir Khrushchev adalah kritiknya yang menyerang Stalin dalam pidato yang disampaikannya pada Kongres Partai Komunis ke- 20 di tahun 1956. Pidatonya ini tidak diterbitkan di Uni Soviet sehingga disebut "pidato rahasia". Kritik tersebut diikuti kampanye anti-Stalin, pencabutan gambar-gambar dan patung Stalin, serta dikeluarkannya jenazah Stalin dari dalam musoleum di Lapangan Merah untuk dimakamkan di pemakaman umum. Konstitusi Stalin 1936 digantinya dengan konstitusi baru (1977). Isinya yang pokok adalah rakyat boleh menyuarakan pendapatnya secara bebas.

7) Dampak Revolusi Rusia.

Revolusi Rusia yang dimenangkan oleh kaum komunis radikal (Bolshevik) berdampak pada meluasnya paham komunisme di dunia. Negara-negara dunia ketiga yang pada saat itu masih dijajah bangsa lain dengan segera mengadopsinya. Juga negara-negara yang baru terbentuk dan negara-negara yang rakyatnya telah bosan hidup dalam kekangan feodalisme penguasa. Paham baru ini pun dengan segera menjalar ke Indonesia yang pada saat itu tengah menghidupkan organisasi-organisasi pergerakan ke arah kemerdekaan. Organisasiorganisasi yang menganutnya juga bersikap radikal (nonkooperatif) terhadap Belanda, bahkan di kemudian hari jelas-jelas melakukan pemberontakan. Contohnya adalah ISDV yang setelah Indonesia merdeka mengubah nama menjadi PKI.

D. REVOLUSI INDUSTRI

Revolusi Industri adalah sebuah ungkapan yang digunakan untuk menamai perubahan dan perkembangan pesat yang awalnya terjadi di

Inggris setelah ditemukannya mesin uap. Revolusi ini mengubah cara hidup banyak orang, terutama yang tinggal di perkotaan dan wilayah-wilayah industri. Kemajuan teknologi mengakibatkan tenaga untuk menggerakkan mesin yang semula masih menggunakan tangan menjadi penggunaan mesin yang digerakkan oleh tenaga uap.

1. Lahirnya Revolusi Industri.

Revolusi Industri terjadi pada pertengahan abad ke-18. Awalnya didahului oleh revolusi agraria. Ada dua tahap revolusi agraria. Revolusi Agraria I adalah tahapan terjadinya perubahan penggunaan tanah yang semula hanya untuk pertanian menjadi usaha pertanian, perkebunan, dan peternakan yang terpadu. Revolusi Agraria II mengubah cara mengerjakan tanah yang semula tradisional dengan penggunaan mesin-mesin atau mekanisasi.

2. Tahap Revolusi Industri.

Revolusi Industri terdiri dari tiga tahap. Yaitu : Revolusi Industri I ditandai dengan masih dipergunakannya teknik kuno, yaitu penggunaan uap untuk menggerakkan mesin yang berbahan bakar kayu atau batu bara. Revolusi tahap pertama terjadi di Inggris pada abad ke-18. Revolusi Industri II ditandai dengan penggunaan teknik baru berupa mesin bermotor yang berbahan bakar listrik atau bensin. Revolusi tahap kedua ini terjadi di Amerika Serikat dan Jerman pada abad ke-19. Revolusi Industri III ditandai dengan penggunaan teknik kimia-hayati berbahan bakar atom atau nuklir. Revolusi tahap ketiga ini terjadi di Amerika Serikat dan Uni Soviet pada abad ke-20.




3. Dampak-dampak revolusi industri.

ü Bidang ekonomi.

ü Bidang politik.

ü Bidang sosial


4. Pengaruh Revolusi Industri di Indonesia.

Telah disebutkan sebelumnya bahwa Revolusi Industri menimbulkan adanya imperialisme modern yang bertujuan mencari bahan mentah, tenaga kerja murah, dan pasar bagi hasil-hasil produksi. Perdagangan bebas melahirkan konsep liberalisme. Hal ini mengimbas pada negara-negara koloni, seperti juga wilayah-wilayah di Asia yang menjadi jajahan bangsa Eropa. Termasuk Indonesia.


A. Kesimpulan.

munculnya revolusi prancis disebabkan oleh kekuasaan raja yang absolut dan kondisi sosial ekonomi rakyat yang memprihatinkan. Revolusi
prancis mengantarkan prancis ke bentuk kerajaan konstitsional. Namun dalam perkembangannya ketika napoleon berkuasa, prancis menjadi negara dengan sistem kekaisaran, Meletusnya revolusi amerika sebagai akibat beban tanah koloni yang sangat besar dann berbagai macam pajak, munculnya revolusi rusia disebabkan oleh pemerintahan Tsar Nicolas II yang absolut. Revolusi rusia mengantarkan ruia menjadi negara komunis dengan lenin sebagai peletak dasarnya.


DAFTAR PUSTAKA


http://evanursaadah15.blogspot.com/2013/05/pengaruh-revolusi-dunia terhadap.htm

http://www.materisma.com/2014/03/pengaruh-revolusi-prancis-amerika-dan.html#

http://kaoscouple88.blogspot.com/2012/10/10-revolusi-besar-di-dunia.html

LKS SMA kelas 2





Jawaban Eksplorasi Konsep - Modul 1.2 Abdullah, S.pd CGP Angkatan 11

1. Manakah dari nilai-nilai Guru Penggerak yang dikuatkan setelah Bapak/Ibu memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik? Nilai-nilai yang ...